Trafik Penerbangan Domestik Naik Hingga 42 Persen

Trafik penerbangan domestik pada Juni lalu sempat menyentuh angka nol persen.

Ilustrasi penerbangan
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Performa penerbangan domestik di Juli 2020 ini mulai meningkat di tengah pandemi Covid-19. Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Novie Riyanto mengatakan, peningkatan performa ini mencapai 42 persen. 

Performa penerbangan pada Juni sempat menyentuh angka nol persen. Hal ini dikarenakan layanan transportasi udara yang sempat dihentikan.

"Saat ini kondisi penerbangan masih belum pulih, saat ini tingkat movement penerbangan kita baru 42 persen dari Juni kemarin yang hampir betul-betul nol," kata Novie di Grand Mercure Yogyakarta, Sabtu (18/7).

Ia menyebut kondisi saat ini masih dinamis. Namun, pihaknya mengaku akan tetap mengupayakan agar penerbangan tetap berjalan.

Meningkatnya performa ini dikarenakan layang penerbangan yang sudah dibuka kembali. Hal ini menyusul dikeluarkannya Surat Edaran (SE) Nomor 13 Tahun 2020 tentang operasional transportasi udara dalam masa kegiatan masyarakat produktif dan aman dari Covid-19.

Berdasarkan SE tersebut, penerapan protokol kesehatan dilakukan dengan ketat, terutama dalam masa menyongsong The New Normal saat ini. Ia memastikan bahwa penerbangan saat ini sudah aman dari Covid-19.

"Yan berlaku saat ini SE Nomor 13 yang referensinya SE dari Kemenkes, Gugus Tugas dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 41. Penerbangan itu diatur secara detail. Pertama comply kepada aturan kesehatan dan aman untuk masyarakat semuanya," ujarnya.

Untuk itu, ia berharap kedepannya performa penerbangan ini terus meningkat. Saat ini Kemenhub sudah memperbolehkan maskapai penerbangan membawa penumpang dengan okupansi 70 persen.

"Kita usahakan dan didorong terus agar movement kita terus meningkat. Secara bertahap akan kita tambah jam operasional bandara dan kemudian kita tambah bandara yang dibuka. Hal ini akan kita dorong terus, intinya memberikan kemudahan dan kepercayaan serta memperlancar pelayanan kepada masyarakat," jelasnya.

Sementara itu, Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan, dampak pandemi Covid-19 menyebabkan jumlah panumpang domestik turun hingga 90 persen per harinya. Bahkan, banyak pesawat yang parkir dan bandara tidak beroperasi.

"Industri penerbangan kini dalam kondisi bertahan di tengah pandemi Covid-19," kata Budi.

Untuk itu, ia mengajak seluruh stakeholder penerbangan untuk menciptakan penerbangan yang aman dan sehat. Budi menyebut, hal tersebut perlu dilakukan untuk membangkitkan industri penerbangan di tengah pandemi Covid-19 dan dalam masa adaptasi kebiasaan baru atau New Normal saat ini.

"Menjaga agar jangan ada lagi warga yang terpapar Covid-19 menjadi concern kita bersama. Tetapi kita juga ingin ekonomi di Indonesia khususnya pergerakan di transportasi yang juga memiliki kerentanan ini bisa ditangani. Maka keseimbangan harus kita jaga dengan baik," ujarnya.


Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler