Astronom Arab Saudi Prediksi Hari Arafah pada 30 Juli
REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Hari Arafat, selaku puncak pelaksanaan ibadah haji, diprediksi jatuh pada Kamis (30/7). Astronom dan peneliti cuaca dan iklim terkemuka Saudi, Abdul Aziz Al-Hussaini, menyebut hari pertama Idul Adha akan terjadi pada Jumat, (31/7).
Dilansir di Saudi Gazette, dalam cuitan di akun Twitter pribadinya, Al-Hussaini mengatakan perhitungan astronomi memperkirakan bulan Dzulqo’dah berlangsung selama 30 hari. Awal bulan Dzulhijjah akan berlangsung Rabu, 22 Juli.
Meski demikian, ia menyebut keputusan akhir tentang penetapan awal Dzulhijjah sepenuhnya berada di tangan Mahkamah Agung Saudi. Hal ini juga bergantung pada penampakan bulan sabit.
Sementara itu, Profesor iklim Departemen Geografi di Universitas Qassim dan pendiri komite penamaan kasus-kasus iklim yang khas di Arab Saudi, Dr. Abdullah Al-Mosnad, juga menegaskan jika bulan Dzulqo'dah akan berjalan selama 30 hari.
Ia mengatakan bulan akan terbenam sebelum matahari pada Senin (20/7) malam. Waktu penghubung antara bulan baru dan matahari akan berada pada pukul 8.34 malam itu.
Bulan sabit Dzulhijjah akan tetap di langit Makkah selama sekitar 51 menit pada Selasa (21/7) malam. Karena hal tersebut, Rabu (22/7) akan ditandai sebagai hari pertama Dzulhijjah dan Jumat (31/7) akan menjadi hari pertama Idul Adha.
Lebih lanjut, Dr. Abdullah Al-Mosnad menyebut kalender Umm Al-Qura juga menegaskan terkait perhitungan ini.
Sumber: https://saudigazette.com.sa/article/595717