Karakter Gay Ditolak Turki, Netflix Batal Produksi Konten

Ini pertama kalinya Pemerintah Turki mengintervensi langsung tayangan di Netflix.

Netflix
Ini pertama kalinya Pemerintah Turki mengintervensi langsung tayangan di Netflix (Foto: ilustrasi Netflix)
Rep: Shelbi Asrianti Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Netflix membatalkan produksi konten serial orisinal Turki berjudul If Only. Pembatalan tersebut lantaran pemerintah setempat melakukan intervensi terkait karakter dan naskah sebelum memberikan lisensi untuk tayangan.

Pemerintah Turki meminta Netflix menghapus salah satu karakter gay dalam cerita. Alih-alih berkompromi dengan pemerintah atau melakukan sensor, Netflix memilih untuk melakukan pembatalan keseluruhan produksi serial.

Maret 2020 silam, Netflix mengumumkan kehadiran If Only, serial drama romantis yang terbagi dalam delapan bagian. Serial rencananya digarap oleh rumah produksi Turki, Ay Yapim, serta dibintangi aktris Özge Özpirincci.

Ini pertama kalinya Turki melakukan intervensi secara langsung tayangan Netflix di wilayahnya. Perwakilan Netflix mengatakan, sebelum ini ada sejumlah tayangan dengan karakter LGBTQ yang tetap tayang tanpa sensor di platform Turki.

Beberapa di antaranya adalah serial drama komedi Orange Is the New Black serta miniseri Hollywood ciptaan Ryan Murphy. Netflix membantah bahwa pihaknya menghapus karakter gay dari serial orisinal Turki lain berjudul Love 101.

"Kami tidak menyunting Love 101 dan tak menghilangkan karakter LGBTQ dari dalam tayangan. Tidak pernah sama sekali," kata perwakilan Netflix, dikutip dari laman Hollywood Reporter, Rabu (22/7).

Homoseksualitas dianggap legal di Turki sejak berdirinya negara Turki modern pada 1923. Namun, ada undang-undang tentang pelanggaran terhadap moralitas publik yang telah ditafsirkan penerapannya terhadap komunitas LGBTQ lokal.

Ini pertama kalinya pemerintah Turki mengintervensi serial orisinal Netflix, tapi bukan perdana melakukan sensor. Awal tahun, pemerintah Turki tidak mengizinkan penayangan salah satu episode Designated Survivor.

Episode dari serial thriller politik itu diklaim melanggar hukum sensor. Pasalnya, serial menggambarkan pemimpin fiktif Turki dalam cerita sebagai sosok antagonis, yang diperankan oleh aktor Troy Caylak.

Dalam sebuah pernyataan resmi, Netflix mengatakan pihaknya tetap berkomitmen memproduksi berbagai tayangan di Turki. Negara itu dianggap sebagai salah satu pasar internasional dengan pertumbuhan tercepat untuk layanan streaming Netflix.

Kebijakan yang diterapkan Netflix adalah mengikuti regulasi lokal ketika berkaitan dengan konten orisinal. Netflix ingin berkomitmen penuh mendukung para pelanggan di Turki beserta komunitas kreatifnya.

"Kami sangat bangga bekerja sama dengan bakat-bakat luar biasa. Saat ini kami memiliki beberapa tayangan orisinal Turki yang sedang dalam produksi dan akan lebih banyak lagi untuk dibagikan kepada dunia," ujar pernyataan tersebut.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler