Lantunan Surat Yasin Iringi Kepergian Sultan Arief
Jenazah Sultan Arief dilepas ke pemakaman oleh Gubernur Ridwan Kamil.
REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON – Ribuan pelayat mengantarkan jenazah Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon, PRA Arief Natadiningrat, ke tempat peristirahatan terakhirnya di Astana Gunung Jati Cirebon, Rabu (22/7). Sultan Arief meninggal di RS Santosa Bandung pada Rabu (22/7) pukul 05.20 WIB.
Almarhum meninggal akibat penyakit kanker usus yang telah dideritanya sejak beberapa tahun terakhir.
Jenazah sebelumnya disemayamkan di Bangsal Prabayaksa Keraton Kasepuhan Cirebon. Almarhum kemudian diberangkatkan ke pemakaman Astana Gunung Jati, Desa Astana, Kecamatan Gunungjati, Kabupaten Cirebon.
Jenazah dilepas ke pemakaman oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Kepergiannya diiringi pula lantunan Surat Yasin, yang dibacakan oeh tujuh muadzin (penghulu) Masjid Agung Sang Cipta Rasa.
Jenazah Sultan Arief dibawa dari Keraton Kasepuhan Cirebon melintasi rute Jalan Kasepuhan-Jalan Merdeka-Jalan Kebumen-Jalan Benteng-Jalan Sisingamangajara-Jalan Kapten Samadikun-Jalan Pangeran Diponegoro-Jalan Sunan Gunungjati.
Sepanjang jalan, lantunan doa dan zikir terus berkumandang dari para pelayat maupun warga yang menanti rombongan pengantar jenazah di tepi-tepi jalan. Banyak di antara mereka yang tak kuasa menahan sedih karena kehilangan sosok Sultan Arief yang mereka hormati.