China Laporkan Kasus Baru Covid-19, Terbanyak di Xinjiang

Dari 105 kasus baru Covid-19 di China, 96 kasus berada di Xinjiang.

AP/Mark Schiefelbein
Petugas berpakaian APD mendata warga Beijing, China, yang memiliki potensi terpapar Covid-19 dari sebuah pasar, Rabu (17/6). Ribuan orang terkait pasar itu disebut harus dites Covid-19.
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China melaporkan 105 kasus baru Covid-19 pada Rabu (29/7), yang naik dari 101 kasus sehari sebelumnya, menurut otoritas kesehatan pada Kamis (30/7).

Baca Juga


Sebanyak 96 kasus dilaporkan di ujung wilayah Xinjiang. Sementara itu, lima kasus terdapat di Provinsi Liaoning, satu kasus di Beijing dan tiga kasus lainnya merupakan kasus impor, menurut pernyataan Komisi Kesehatan Nasional. China juga melaporkan 21 pasien Covid-19 tanpa gejala, yang turun dari 27 kasus dibandingkan kemarin.

Hingga Rabu (29/7), China mengonfirmasi 84.165 kasus Covid-19 dengan 4.634 kematian. Dari angka mutakhir yang menyumbang pertambahan infeksi Covid-19 di negeri tirai bambu itu, satu di antaranya adalah warga negara Indonesia yang menurut identifikasi adalah seseorang yang berusia 63 tahun.

Meskipun China negara pertama ditemukannya kasus virus corona, dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, jumlah kasus dan korban meninggal akibat Covid-19 jauh di bawah angka yang dialami Amerika Serikat. Dalam lomba global penemuan vaksin Covid-19, China dinilai yang terdepan. Salah satu perusahaan farmasi terkemuka di negara yang melahirkan aktris luar biasa Gong Li itu mengumumkan kini sedang melakukan uji klinis terakhir dan mendaku bisa menghasilkan vaksin siap pakai pada akhir 2020.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler