Meski Kena Sanksi AS, Huawei Mantap Salip Samsung di Bisnis ...

Meski Kena Sanksi AS, Huawei Mantap Salip Samsung di Bisnis ...

Meski Kena Sanksi AS, Huawei Mantap Salip Samsung di Bisnis .... (FOTO: Foto/Ilustrasi/Sindonews/Ian)
Rep: wartaekonomi.co.id Red: wartaekonomi.co.id

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta


Meski mendapat tekanan dari Amerika Serikat (AS), Huawei masih berjaya dari segi bisnis ponsel pintar. Bahkan, Huawei berhasil menyalip Samsung; menyabet gelar penjual ponsel pintar terbesar dunia.

Pada periode April-Juni, Huawei berhasil mengirim 55,8 juta perangkat, sedangkan Samsung hanya mengirim 53,7 juta perangkat; menurut data perusahaan riset Canalys.

Memang, bisnis Huawei terganggu karena adanya sanksi AS; namun penjualannya di China justru meningkat. "Bisnis kami telah menunjukkan ketahanan luar biasa di masa-masa sulit (pandemi)," kata Juru Bicara Huawei, dikutip dari Reuters, Kamis (30/7/2020).

Baca Juga: Dituduh Jadi Kaki Tangan Amerika di Kasus Huawei, HSBC Buka Suara

Baca Juga: Cara Ganti Username Twitter di HP dan Laptop

Asal tahu saja, penjualan domestik Huawei meningkat 8%, tetapi pengiriman luar globanya anjlok sampai 27%. Angka itu turun 5% daripada kuartal serupa pada tahun sebelumnya.

Meski bisa menyalip Samsung, Karyawan Senior Huawei mengatakan, "gelar perusahaan sebagai penjual top bisa saja terbukti berumur pendek begitu pasar lain pulih."

Di sisi lain, penjualan Samsung anjlok sampai 30% karena melemahnya permintaan di pasar utama--Brasil, AS, dan Eropa.

"(Kami, red) memprediksi permintaan ponsel pintar meningkat pada paruh kedua tahun ini," kata Samsung.

Sekadar informasi, AS memblokir Huawei sehingga tak bisa menggunakan layanan Google, merusak daya tarik ponsel di pasar global, bahkan membatasi akses ke chip yang penting bagi jaringan 5G.

Lihat Artikel Asli
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Berita Terpopuler