Menko PMK: Protokol Kesehatan Juga Wujud Pengorbanan
Esensi Hari Raya Idul Adha adalah pengorbanan untuk mengedepankan nyawa manusia.
REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjelaskan esensi peringatan Hari Raya Idul Adha adalah sebuah pengorbanan untuk mengedepankan nyawa manusia sebagai hal yang paling utama. Dalam konteks pandemi Covid-19, protokol kesehatan merupakan wujud pengorbanan demi umat Manusia.
"Kita tahu bagaimana Nabi Ibrahim ketika mengorbankan anaknya, Ismail, kemudian digantikan oleh Allah dengan seekor kambing. Itu menandakan betapa nyawa manusia sangat berharga," kata dia saat menjadi khatib pada pelaksanaan shalat Idul Adha di Lapangan Kantor Bupati Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Jumat (31/7).
"Agar kita tidak mengorbankan nyawa orang lain atau mengorbankan diri kita akibat wabah COVID-19 ini maka patuhi protokol kesehatan," lanjut dia.
Ia menyebut protokol kesehatan adalah bentuk pengorbanan serta wujud nyata dari realitas mengikuti apa yang dilakukan oleh Ibrahim AS yaitu untuk menghindari jatuhnya korban sebagai wujud penghargaan yang tinggi terhadap nyawa manusia. "Kalau kita ingin menghindari jatuhnya korban akibat COVID-19 terutama saudara kita, kerabat kita, tetangga kita, bahkan diri kita sendiri, maka patuhi protokol kesehatan. Gunakan masker, rajin cuci tangan, jaga jarak, hindari kerumunan terutama saat di ruangan tertutup," tambahnya.
Menurut mantan mendikbud dan rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut, kepatuhan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan secara ketat akan menjadi kunci pengendalian wabah Covid-19 sebelum ditemukannya vaksin. Ia pun menekankan bahwa wabah COVID-19 hanya bisa diselesaikan melalui penemuan vaksin.
Karena itu, pemerintah saat ini sedang bekerja keras untuk mempercepat penanganan dan penemuan vaksin. "Kalau sudah ditemukan vaksin, insya Allah kita akan terhindar dari Covid-19 ini dan kembali ke kehidupan yang biasanya," pungkas Muhadjir.
Usai pelaksanaan salat Idul Adha yang diikuti oleh masyarakat umum, pengungsi, dan ASN Pemkab Luwu Utara, menko PMK menyerahkan satu ekor sapi untuk dikurbankan. Setelah itu, ia langsung mengunjungi dan menyapa para pengungsi korban banjir bandang yang ada di Kantor Bupati Luwu Utara lanjut ke lokasi pengungsian di Desa Kampal dan Desa Radda guna melihat kondisi serta memastikan pemenuhan kebutuhan bagi para pengungsi.