Waspadai Klaster Perkantoran Melalui Transmisi Udara

Protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat di perkantoran.

www.freepik.com
virus corona (ilustrasi).
Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Anggota Tim Pakar Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk Percepatan Penanganan COVID-19 Rudi Fakhriadi mengatakan, protokol kesehatan harus diterapkan secara ketat di perkantoran. Hal ini dilakukan sebagai langkah pencegahan terjadinya penularan Covid-19. Gedung-gedung perkantoran merupakan salah satu wilayah rawan penularan Covid-19.

Dia mengungkapkan, sebagaimana disampaikan Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO), transmisi Covid-19 dapat terjadi melalui udara. Pernyataan WHO tersebut berdasarkan hasil penelitian 239 ilmuwan dari 32 negara yang menunjukkan bahwa partikel virus ini dapat menyebar melalui udara.

Baca Juga



Airborne disease, ungkap Rudi, adalah penyakit yang dapat menyebar melalui udara. Akibatnya, seseorang dapat jatuh sakit hanya dengan menghirup udara yang telah tercemar virus atau bakteri penyebab suatu penyakit.

"Bila penularan Covid-19 melalui percikan ludah (droplet) seperti tetesan kecil air liur atau cairan dari hidung membutuhkan kontak langsung antara penderita dengan orang lain, maka transmisi airborne ini tidak memerlukannya. Di sinilah bahayanya, sebab seseorang dapat tertular tanpa ada pertemuan fisik dengan penderita," kata Epidemiolog dan dosen Fakultas Kedokteran ULM itu.

Dia mengatakan, jika seorang penderita berada dalam suatu tempat sehingga virus yang dia bawa tersebar di ruangan tersebut melalui hembusan napasnya, maka orang-orang yang berada di tempat yang sama berpotensi terjangkit Covid-19. Ini bisa terjadi meskipun si penderita sudah tidak lagi berada di sana.

Karena itu, penyebaran virus corona melalui udara dapat terjadi di tempat umum. Khususnya area yang padat manusia dan tempat tertutup dengan ventilasi ruangan yang buruk.

Sejumlah langkah pencegahan disarankan Rudi perlu dilakukan. Di antaranya tetap gunakan masker dan kacamata atau pelindung wajah walaupun di dalam ruangan tertutup. Kemudian tetap rajin mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer di tempat bekerja.

Usahakan juga ventilasi udara berjalan dengan baik atau buka jendela agar terjadi pertukaran udara. Dengan begitu, udara yang menggandung virus dapat keluar ruangan.

Jangan memegang mulut, mata, atau hidung sebelum cuci tangan selama bekerja atau di ruangan tertutup. Jangan terlalu lama berada di ruangan tertutup yang ventilasinya jelek atau tidak lebih dari satu jam. Kepadatan ruangan jangan sampai lebih dari 50 persen dari kapasitas ruangan.

"Penerapan protokol kesehatan ini bersifat mutlak sebagai langkah pencegahan penularan di perkantoran," katanya.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler