Kepulan Asap dan Bola Api Membumbung Saat Ledakan di Lebanon
Video yang diunggah warga di sosial media menunjukkan kepulan asap membumbung
REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Sebuah ledakan besar terjadi di sebuah gudang penyimpanan bahan-bahan eksplosif yang terletak di pelabukan dekat Beirut, Lebanon. Ledakan menewaskan 78 orang dan melukai hampir 4.000 lainnya.
Sebuah rekaman video yang diunggah oleh warga di sosial media menunjukkan kepulan asap membumbung tinggi dari arah pelabuhan dan diikuti oleh ledakan besar. Setelah ledakan, tampak awan putih yang menjulang disertai dengan bola api. Warga yang merekam kejadian berada di sebuah bangunan tinggi sekitar dua kilometer dari tempat pelabuhan. Warga tersebut sempat terlempar ke belakang karena goncangan yang ditimbulkan oleh ledakan.
Pihak berwenang belum mengetahui penyebab awal yang memicu ledakan. Namun sebuah sumber keamanan dan media setempat menyebut ledakan dipicu oleh pekerjaan pengelasan yang dilakukan pada sebuah lubang yang ada di gudang tersebut. Menteri Kesehatan Hamad Hasan mengatakan banyak orang yang menghubungi departemen darurat untuk mencari keluarga mereka yang hilang.
“Ada banyak orang yang hilang. Orang-orang bertanya kepada departemen darurat tentang orang-orang yang mereka cintai dan sulit untuk mencari di malam hari karena tidak ada listrik," ujar Hasan.
Hasan mengatakan Lebanon menghadapi bencana yang nyata dan perlu waktu untuk menilai tingkat kerusakan. Perdana menteri Lebanon menyatakan hari berkabung nasional pada Rabu (5/8). Sementara asosisasi perbankan menyatakan seluruh bank di Lebanon akan ditutup.
Presiden Michel Aoun menjelaskan sebanyak 2.750 ton amonium nitrat disimpan selama enam tahun di pelabuhan itu tanpa dilengkapi dengan keamanan yang memadai. Aoun menyerukan pertemuan kabinet darurat pada Rabu. Dia akan mengumumkan keadaan darurat selama dua pekan.
Beberapa jam setelah ledakan, api masih tampak berkobar di distrik pelabuhan dan memancarkan cahaya oranye di langit malam saat helikopter terbang di atas lokasi. Selain itu, sirine ambulans terdengar di seluruh ibu kota.
Salah satu sumber keamanan mengatakan para korban dibawa dan dirawat di luar kota karena seluruh rumah sakit di Beirut telah penuh. Ambulans dari wilayah utara dan selatan, serta timur Lebanon dikerahkan untuk membantu mengevakuasi korban.
Seorang petugas medis mengatakan sekitar 200 hingga 300 orang telah dirawat di unit gawat darurat. "Saya belum pernah melihat ini. Mengerikan sekali," ujar petugas medis, Rouba.