Terlalu Kejar Dunia Justru akan Sebabkan Kemiskinan?
Mereka yang mengejar dunia justru akan dekat dengan kemiskinan.
REPUBLIKA.CO.ID,
من كانتِ الآخرةُ هَمَّهُ جعلَ اللَّهُ غناهُ في قلبِهِ وجمعَ لَه شملَهُ وأتتهُ الدُّنيا وَهيَ راغمةٌ ، ومن كانتِ الدُّنيا همَّهُ جعلَ اللَّهُ فقرَهُ بينَ عينيهِ وفرَّقَ عليهِ شملَهُ ، ولم يأتِهِ منَ الدُّنيا إلَّا ما قُدِّرَ لَهُ
Rasulullah SAW bersabda, ''Barangsiapa yang menjadikan akhirat sebagai tujuannya, maka Allah akan memberikan kekayaan kepada hatinya, memudahkan urusannya dan dunia (yang hina ini) akan datang kepadanya (dengan sendirinya), dan barangsiapa yang menjadikan dunia sebagai tujuannya, maka Allah akan memberikan (rasa) fakir kepadanya, mempersulit urusannya dan dunia tidak akan mendatanginya kecuali apa yang sudah ditetapkan baginya.'' (HR At-Tirmidzi dari Anas bin Malik RA).
Hadits di atas menjelaskan bahwa cara untuk mendapatkan dunia adalah dengan menjadikan akhirat sebagai tujuan akhir dari perjalanan hidupnya. Ia tidak menjadikan dunia kecuali hanya sebagai tempat untuk mempersiapkan bekal baginya di akhirat kelak. Dengan sikap seperti ini, maka dengan sendirinya dunia akan datang menghampirinya, tanpa ia harus bersusah payah untuk mendapatkannya.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menyaksikan orang yang berusaha keras dan berjuang mati-matian untuk mengejar dunia. Ambisinya untuk mendapatkan dunia menjadikan mata hatinya tertutup, sehingga ia tidak bisa membedakan antara sesuatu yang halal dan yang haram.
Waktu yang seharusnya ia gunakan untuk menghadapkan diri kepada Allah dengan beribadah dan beramal saleh ia abaikan begitu saja, sehingga jiwanya gersang dari nilai-nilai spiritual dan mengantarkannya kepada sifat tamak yang tidak pernah merasa puas dengan apa yang sudah diperolehnya.
Mengapa ia harus berbuat sejauh itu? Bukankah sabda Rasulullah SAW di atas cukup jelas memberitahukan kepada kita bagaimana caranya mendapatkan dunia, yaitu dengan menjadikan akhirat sebagai tujuan akhir dari perjalanan hidupnya?
Mari kita pertajam mata batin kita dengan melakukan hal-hal positif, kita siram kegersangan jiwa kita dari nilai-nilai spiritual dengan meluangkan waktu kita untuk mengingat Allah SWT dan mendekatkan diri kepada-Nya, kita hiasi identitas keislaman kita dengan cara menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Maka itu semua akan menjadi magnet yang bisa menarik berbagai atribut dunia dan isinya, sehingga dengan sendirinya dunia akan mendatanginya.