Survei: Mayoritas Muda-Mudi Arab Saudi Masih Lajang
REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Sebagian besar pria dan wanita muda di Arab Saudi masih lajang berdasarkan hasil survei baru. Survei yang dilakukan Otoritas Statistik Arab Saudi menemukan adanya banyak perubahan sikap sosial dan budaya di negara yang dikenal konservatif itu.
Survei tersebut, sebagaimana dilansir di Middle East Monitor, Selasa (11/8), mengungkapkan bahwa lebih dari 66 persen dari populasi Saudi yang berusia antara 15-34 tahun, belum menikah.
Hasil survei ini berjudul 'Pemuda Saudi dalam Angka' dan diterbitkan bertepatan pada Hari Pemuda Internasional 2020.
Disebutkan pula bahwa hanya 32 persen dari populasi Arab Saudi dalam kelompok usia 15-34 yang menikah. Angka ini mungkin mengejutkan banyak orang mengingat sifat konservatif negara Arab Saudi. Arab Saudi memang tidak melarang pernikahan bagi mereka yang berusia di bawah 18 tahun.
Namun, pemerintah Arab Saudi telah membatasi praktik tersebut dengan memperkenalkan undang-undang yang mengatur perlunya persetujuan dari pengadilan khusus untuk menentukan apakah pernikahan tersebut akan membahayakan anak di bawah umur yang bersangkutan. Pengaturan ini dilakukan demi kepentingan terbaik mereka.
Jumlah pria di Arab Saudi yang belum menikah jauh lebih tinggi daripada wanita. Bila dibandingkan dari aspek jenis kelamin, sebanyak 75,6 persen pria Arab Saudi belum menikah alias lajang, sedangkan wanita lajang Arab Saudi yaitu ada 56 persen, berdasarkan laporan survei tersebut.
Survei juga melihat angka yang belum menikah menurut usia. Dalam kategori perempuan berusia 25-34 tahun, di mana di usia ini perempuan menikah seperti di negara-negara Muslim lain, diketahui bahwa yang belum menikah mencapai 43 persen. Sedangkan untuk pria hampir setengahnya yaitu 23 persen.
Dilihat dari sisi faktor, biaya hidup yang tinggi dan biaya pernikahan yang tinggi membuat pria dan wanita usia muda di sana menunda pernikahan. Faktor kedua menunda menikah yaitu karena keinginan untuk menyelesaikan pendidikan.
Selain itu juga terungkap bahwa 67 persen dari populasi Arab Saudi berada di bawah usia 34 tahun. Peningkatan populasi muda ini pun mendapat peringatan dari para ekonom Saudi. Mereka mengingatkan, kondisi demikian kemungkinan besar bakal menekan pemerintah Arab Saudi untuk menyediakan lapangan kerja yang baru.