Amien Rais Desak Jokowi Reshuffle Kabinet

Menurut Amien, separuh menteri di Kabinet Indonesia Kerja harus diganti.

Republika/Nawir Arsyad Akbar
Mantan Ketua MPR Amien Rais menyampaikan pandangannya terkait pemerintahan Presiden Joko Widodo di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Kamis (13/8).
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Andri Saubani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Ketua MPR, Amien Rais mengusulkan agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengganti separuh menteri yang ada dalam Kabinet Indonesia Kerja. Tujuannya, agar pembangunan dalam negeri dapat menuju ke arah yang lebih baik.

"Kalau mau terus, kira-kira separuh menterinya ini memang tidak pantas. Bersihkan istana dari elemen-elemen yang merusak kehidupan bangsa," ujar Amien di Restoran Pulau Dua, Jakarta, Kamis (13/8).

Ia mengatakan, banyak menteri yang tidak memiliki kompetensi sesuai tugas yang diembannya. Salah satunya adalah Nadiem Makarim yang menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

"Ahli pergojekan jadi ahli pendidikan, kemudian orang yang hidupnya bak surgawi tiba-tiba memikirkan rakyat," ujar Amien.

Jokowi didesaknya untuk segara mencari solusi terkait permasalahan Indonesia saat ini. Mengingat, ekonomi Indonesia pada kuartal II/2020 tercatat -5,32 persen.

Ditambah dengan kegagalan demokrasi, yang telah berubah menjadi oligarki dan otoriter. Sehingga, memunculkan maraknya nepotisme dan menjadi rezim pemborong kebenaran.

"Tantangan berat buat Pak Jokowi adalah keberanian mewarisi tradisi perjuangan Bung Karno, Bung Hatta, dan Bung Tomo. Tidak pernah terlintas dalam kehidupan mereka memperkaya diri," ujar Amien.

Jika Jokowi tak dapat melakukannya, Amien memintanya untuk mundur dari posisi presiden. Apalagi, kompetensi mantan Gubernur DKI itu dinilainya kurang dalam memimpin Indonesia.

"Turun, resign secara sukarela karena ternyata Pak Jokowi tidak punya kompetensi menjadi Presiden Indonesia di pergantian abad dan milenium dewasa ini," ujar Amien.



Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler