Meski Diimbau Tak Digelar, Acara Panjat Pinang Diminati
Tingginya minat terlihat dari banyaknya pesanan membuat panjat pinang
REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU–-Pemkab Indramayu telah mengimbau warganya untuk tidak mengadakan perlombaan untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus. Namun pesanan pembuatan pohon panjat pinang untuk merayakan lomba Agustusan tetap tinggi.
Imbauan itu tertuang dalam Surat Edaran Nomor 003.3/1890/UM tentang Pedoman Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2020 Tingkat Kabupaten Indramayu. Surat tertanggal 7 Agustus 2020 itu ditandatangani Plt Bupati Indramayu, Taufik Hidayat. "Diimbau kepada masyarakat di Kabupaten Indramayu agar tidak menyelenggarakan lomba-lomba dalam rangka HUT ke-75 RI," kata Taufik.
Namun, meski ada imbauan tersebut, minat masyarakat untuk mengadakan lomba Agustusan, terutama panjat pinang, tetap cukup tinggi. Hal itu terlihat dari banyaknya orderan pembuatan bambu panjat pinang.
Seperti yang diungkapkan salah seorang pengrajin bambu panjat pinang di Desa Telukagung, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Romdoni (30). Sejak beberapa hari yang lalu, dia dan karyawannya sibuk mengerjakan pesanan bambu panjat pinang untuk Agustusan. "Pesanan tetap banyak, tidak terpengaruh (pandemi Covid)," ujar Romdoni, Jumat (14/8).
Romdoni menyebutkan, pesanan panjat pinang yang datang kepadanya sudah mencapai 25 batang. Jumlah itu hampir sama dengan pesanan tahun kemarin yang mencapai 30 batang bambu panjat pinang. Romdoni bahkan memperkirakan, pesanan bambu panjat pinang pada tahun ini akan melampui pesanan tahun lalu. Pasalnya, pesanan panjat pinang biasanya akan semakin laris pada 15-16 Agustus.
Untuk harga satu unit panjat pinang, Romdoni mematoknya dengan harga Rp 180 ribu – Rp 200 ribu. Harga itu berbeda tergantung ukuran bambunya. Sementara itu, salah seorang warga asal Kecamatan Lohbener, Darto (29), mengaku sengaja memesan bambu panjat pinang untuk memeriahkan Agustusan di tempat tinggalnya. "Untuk lomba anak-anak," kata Darto.