Turki Heboh Karena Menara Galata Istanbul Direstorasi
REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Sebaran gambar rekaman ponsel dari pekerja restorasi yang mengebor dinding batu Menara Galata yang di bangun pada abad ke-14 di Istanbul berakibat fatal. Akibat ini, pada Rabu lalu, badai politik kemudian tercipta di Turki. Seorang kementerian kebudayaannya terpaksa harus mundur dengan tergesa-gesa.
Bangunan ikonik setinggi 67 meter (220 kaki) yang menghadap ke wilayah yang disebut area 'Tanduk Emas' ini menjadi daya tarik besar bagi wisatawan dan simbol abadi Istanbul.
Itu adalah bangunan tertinggi kota kuno ketika diselesaikan oleh Genoa pada tahun 1348.
Tapi masa depannya tiba-tiba tampak ragu ketika seorang petugas pers pemerintah kota Istanbul men-tweet klip dua pekerja restorasi yang membongkar bagian sudut dinding dalam menara dengan bor. Tumpukan batu besar tergeletak di kaki mereka saat mereka sibuk bekerja.
"Sungguh mengejutkan melihat vandalisme semacam ini dilakukan di situs budaya paling penting di Istanbul," kata direktur departemen warisan budaya kota itu, Mahir Polat. " Ini perilaku ini gila."
Tayangan video klip berdurasi 20 detik itu menjadi sensasi media sosial dan memuncaki trending topic di Twitter Turki.
Galata selama ini memang sudah menjadi sumber ketegangan antara kota itu - yang walikota Ekrem Imamoglu adalah penentang utama Presiden Recep Tayyip Erdogan - dan kementerian kebudayaan Turki. Kementerian mencoba untuk mengambil alih kendali menara segera setelah pemilihan Imamoglu yang sangat disengketakan tahun lalu.
Transfer tersebut berada dalam pengadilan tetapi secara resmi diselesaikan pada bulan April lalu. Menteri Kebudayaan Nuri Ersoy menjelaskan dalam cuitannya sendiri beberapa jam kemudian bahwa para pekerja itu sedang memindahkan "bagian-bagian yang kemudian ditambahkan (ke dinding) dan yang merusak Menara Galata".
Namun dia mengatakan bahwa pekerja yang bertanggung jawab tetap ditegur. "Mengenai teknik yang digunakan dalam restorasi, sanksi yang diperlukan telah diambil terhadap kontraktor terkait," tweet menteri.
Wakil Ersoy menjelaskan, para pekerja itu akan menyulap bagian menara yang dulunya rumah restoran menjadi museum. Tetapi direktur departemen warisan budaya kota tidak yakin dan membantahnnya."Tidak dapat diterima melihat Istanbul menghancurkan hartanya," katanya.
Menara ini dijadwalkan dibuka kembali untuk wisatawan setelah pekerjaan restorasi selesai pada 15 September tahun ini.