Dampak Covid-19 Berbeda Pada Setiap Orang, Kenapa?

Penelitian menyebutkan Covid-19 dapat memberikan dampak yang berbeda pada tiap orang.

www.freepik.com
Covid-19 dapat memberikan dampak yang berbeda pada tiap orang (Foto: ilustrasi Covid-19)
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Covid-19 dapat memberikan dampak yang berbeda pada tiap orang. Peneliti menilai beberapa penyebab perbedaan ini adalah riwayat vaksinasi dan juga kepatuhan dalam penggunaan masker.

Melalui studi, tim peneliti berupaya mengetahui alasan virus SARS-CoV-2 bisa lebih berbahaya pada sebagian orang dibandingkan orang lainnya. Tim peneliti lalu mendapati bahwa orang-orang yang memiliki riwayat beragam vaksinasi, seperti vaksin flu, hepatitis, dan pneumokokus, tampak memiliki risiko lebih rendah untuk terkena Covid-19.

"Sebuah analogi yang baik adalah membayangkan sistem imun Anda seperti sebuah otot," ujar spesialis penyakit menular dari Mayo Clinic Andrew Badley MD, seperti dilansir WebMD, Ahad (16/8).

Semakin otot sering dilatih, lanjut Andrew, semakin kuat pula otot tersebut. Hal yang serupa juga berlaku untuk sistem imun yang "dilatih" melalui vaksinasi.

Belum ada bukti pasti bahwa vaksin-vaksin lain yang ada saat ini dapat secara langsung meningkatkan imunitas seseorang terhadap Covid-19. Akan tetapi, itu bukan hal yang mustahil.

Sekelompok tim peneliti dari Amerika Serikat mengungkapkan bahwa pemberian vaksin booster campak, gondongan, dan rubella dapat mencegah terjadinya gejala Covid-19 yang berat. Kelompok peneliti lain menemukan bahwa negara yang secara rutin melakukan pemberian vaksin tuberkulosis yaitu Bacillus Calmette-Guerin (BCG) memiliki angka kematian Covid-19 yang lebih rendah.

Selain riwayat vaksinasi, penggunaan masker juga turut memainkan peran dalam menentukan tingkat keparahan pada Covid-19. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan bahwa penggunaan masker dapat menurunkan muatan virus yang dapat menyebabkan gejala berat pada Covid-19.

"Yang masker lakukan adalah benar-benar mengurangi jumlah virus yang masuk ke dalam (tubuh) Anda, bila Anda terinfeksi," ungkap spesialis penyakit menular dari University of California Monica Gandhi MD.

Bila jumlah virus yang masuk ke dalam tubuh lebih sedikit, tubuh akan mampu mengatasi virus tersebut. Hal ini akan membuat seseorang yang terinfeksi hanya akan mengalami gejala ringan, atau bahkan tanpa gejala.

Penggunaan masker telah menjadi salah satu rekomendasi yang dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sebagai upaya pencegahan Covid-19. Masyarakat umum yang sehat dianjurkan untuk menggunakan makser kain setiap kali berkegiatan di luar rumah.

Selain penggunaan masker, cuci tangan secara rutin dengan air dan sabun atau hand sanitizer juga dianjurkan untuk mencegah penularan Covid-19. Yang tak kalah penting dalam upaya mencegah penularan Covid-19 adalah jaga jarak fisik dan menghindari kerumunan.

Baca Juga


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler