Pengamat: BPRS Sangat Perlu Peran Apex
BPRS juga menghadapi risiko pembiayaan macet yg tinggi karena UMKM terpukul pandemi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peran apex dan bank jangkar bagi Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) sangat mendesak di masa saat ini. Pengamat Ekonomi Syariah STEI SEBI, Azis Setiawan menyampaikan, secara umum persoalan utama BPRS adalah skala ekonominya yang kecil dan akses likuiditas yang terbatas.
"Keberadaan Bank Jangkar atau Apex Bank sangat penting terutama untuk menyediakan dan menyalurkan fasilitas likuiditas sebagai antisipasi kekeringan likuiditas di industri keuangan terutama pada BPRS," katanya pada Republika.co.id, Ahad (23/8).
BPRS juga menghadapi risiko pembiayaan macet yg tinggi karena segmen UMKM yang menjadi basisnya terpukul berat. Sehingga apex bank juga penting untuk mendukung proses restrukturisasi dan penyaluran bantalan subsidi dari pemerintah.
Azis mengatakan isu skala ekonominya yang kecil juga menyulitkan BPRS untuk bisa investasi pada teknologi maju, yang membutuhkan dana besar. Padahal menjadi keniscayaan untuk mengembangkan layanan digital agar BPRS bisa bertahan dan dapat berkompetisi dengan lembaga keuangan yang lain.
"Adanya Apex BPRS dengan skala yang besar sangat penting untuk dapat menaungi dan membantu layanan digital BPRS," katanya.
Hal-hal ini penting bagi OJK dan Pemerintah untuk mendukung agar BPRS punya ekosistem yang layak dan agar tetap bisa survive dan berkembang baik.
Kalau tidak ada dukungan ekosistem yang baik tersebut, BPRS akan tetap kerdil dan banyak yang sakit-sakitan.
Padahal eksistensi BPRS adalah keniscayaan sebagai bank komunitas yang banyak menjangkau kelompok marginal. Jadi manfaat yang besar dari BPRS bagi masyarakat penting didorong optimal dengan memberikan ekosistem yang baik, termasuk perlunya bank jangkar atau Apex bank tersebut sebagai pendukung.