Kesthuri: Prediksi Pengusaha Saudi, Umroh Dibuka Awal 2021
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Mitra bisnis Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia (Kesthuri) di Saudi memprediksi umroh baru bisa digelar tahun 2021. Prediksi tersebut berdasarkan situasi dan kondisi di Arab Saudi yang masih terjadi Covid-19.
"Kita mendapatkan kabar dari pihak Saudi Arabia, dari pihak hotel, Kadin di Saudi Arabia mengatakan, kemungkinan prediksi mereka ini dengan kondisi yang ada sekarang secepat-cepatnya itu di awal tahun 2021," kata Sekjen Kesthuri Artha Hanif saat dihubungi, Senin (25/8).
Artha mengatakan, jika melihat situasi dan kondisi yang terjadi di dalam dan luar negeri dalam hal ini Arab Saudi, pesimis umroh akan dibuka dalam waktu dekat. Memang semua penyelenggara umroh di Tanah Air berharap umroh segera dibuka pasca ibadah haji digelar. "Sulit (percaya umroh dibuka dalam waktu dekat). Karena memang situasinya tidak mudah, situasinya tidak sangat sederhana," katanya.
Artha mengatakan, Pemerintah Arab Saudi memang sukses menggelar haji secara terbatas. Namun, suksesnya penyelenggaraan haji kemarin mereka tetap perlu untuk melakukan evaluasi total.
Jadi konsentrasi Pemerintah Arab Saudi terhadap evaluasi penyelenggaraan haji kemarin membuat persiapaan umroh tertunda. Selain persiapan umroh secara umum, Saudi juga harus mempersiapkan khusus bagi jamaah umroh yang tertunda.
"Konsentrasi terhadap evaluasi haji belum pada persiapan umroh apalagi membahas mereka-mereka yang tertunda. Karena ini bukan sederhana persoalannya," katanya.
Jadi kata dia, jika ada informasi dalam waktu dekat umroh akan dibuka, pada bulan September, Oktober dan November itu belum ada kepastian. Berdasarkan laporan dari mitra Kesthuri, paling cepat umroh baru buka di awal tahun 2021. "Jadi bukan di tahun ini," katanya.
Artha mengatakan, Pemerintah Arab Saudi tentunya ingin memastikan evaluasi total tentang haji kemarin selesai dengan baik. Begitu juga dengan persiapan umroh kedepan terutama bagaimana mengatur persiapan jamaah umroh di seluruh dunia yang tertunda keberangkatannya. "Jadi berapa hal itu yang harus dibantu atau mereka atasi," katanya.