Rambut Cepat Beruban Terkait dengan Penyakit Jantung?

Penyakit jantung lebih mudah diobati jika terdeteksi sejak dini.

Boldsky
Rambut beruban. Orang yang cepat beruban konon rentan terkena penyakit jantung.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit jantung merupakan penyebab utama kematian di kalangan orang dewasa. Penyakit ini lebih mudah diobati jika terdeteksi sejak dini.

Penyakit jantung yang juga dikenal sebagai penyakit jantung koroner (PJK), pada dasarnya terjadi ketika terdapat kekurangan suplai nutrisi dan oksigen ke organ akibat rusaknya arteri koroner. Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit jantung.

Namun, para peneliti telah menemukan faktor risiko yang mengejutkan terkait dengan penyakit jantung, yakni rambut beruban di usia muda.

Baca Juga



"Penelitian telah menunjukkan bahwa uban dan kebotakan dapat menjadi indikator penyakit jantung," tulis laporan, dilansir laman Times Now News, Selasa (25/8).

Menurut studi yang dilakukan oleh European Society of Cardiology, pola kebotakan dan cepat beruban dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dibandingkan obesitas pada pria di bawah 40 tahun. Sebelumnya, peneliti India menemukan pola kebotakan pria dan uban yang muncul dini dikaitkan dengan peningkatan lima kali lipat penyakit jantung pada pria lebih muda dan juga dapat dialami wanita.

Untuk sampai pada kesimpulan tersebut, para peneliti menganalisis 545 pria dewasa dalam kelompok usia 42 hingga 64 tahun. Para peneliti membagi peserta menjadi tiga kelompok berdasarkan volume rambut beruban, yakni rambut hitam murni, putih semua, dan abu-abu.

Penemuan tersebut menunjukkan bahwa sekitar 80 persen dari pria dengan gejala penyakit jantung memiliki volume rambut abu-abu yang tinggi. Walaupun rambut abu-abu tidak selalu berarti seseorang memiliki kondisi medis, ini bisa menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan kesehatan.

Penyebab umum uban usia muda diketahui bisa diakibatkan stres, genetika, gangguan tiroid, penyakit autoimun, kekurangan vitamin B12, merokok, dan lainnya. Pakar kesehatan mengatakan, tidak selalu mudah untuk mengetahui apakah ada yang salah dengan jantung, karena tidak semua penyakit jantung datang dengan tanda peringatan yang jelas.

Mungkin, tidak semua penderita penyakit jantung mengalami nyeri dada. Mewaspadai penyakit jantung, termasuk gejala dan faktor risikonya, dapat sangat membantu dalam menjaga kesehatan jantung.

Beberapa kemungkinan gejala jantung yang tidak boleh diabaikain antara lain adanya ketidaknyamanan dada, sesak napas, detak jantung tidak teratur, mual, gangguan pencernaan, dan mulas atau sakit perut. Pusing, kelelahan, berkeringat berlebihan, sakit tenggorokan atau rahang, batuk tidak kunjung sembuh, nyeri sisi kiri tubuh, tungkai, kaki dan pergelangan kaki bengkak, dan rambut rontok juga dapat menjadi gejalanya.

Terkadang, penyakit jantung mungkin tidak terlihat dan tidak dapat didiagnosis sampai seseorang mengalami serangan jantung atau gagal jantung. Oleh karena itu, penting untuk mewaspadai gejala ini dan mendapatkan bantuan medis sesegera mungkin, jika Anda memiliki masalah kesehatan.

Kabar baiknya, berbagai bentuk penyakit jantung dapat dicegah atau diobati dengan pilihan gaya hidup sehat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler