Klaster Pabrik LG Cikarang, Perusahaan Diminta Evaluasi

Sebanyak 300 pekerja pabrik LG Cikarang terinfeksi Covid-19.

ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito meminta perusahaan yang karyawannya terinfeksi Covid-19 untuk melakukan evaluasi ketat. Perusahaan diminta menjalankan protokol kesehatan dengan tertib dan disiplin.
Rep: Sapto Andika Candra Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak manajemen pabrik LG Electronics yang berlokasi di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat diminta melakukan evaluasi total terkait pelaksanaan protokol kesehatan. Hal ini menyusul temuan ratusan karyawan yang dikonfirmasi positif Covid-19.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, Wiku Adisasmito, juga meminta pemerintah Kabupaten Bekasi untuk melakukan pendampingan kepada pihak perusahaan dalam melakukan evaluasi. Menurutnya, izin pembukaan operasional kawasan industri dan perkantoran seharusnya diberikan pemda setelah melalui berbagai tahapan yang ketat.

"Apabila terjadi seperti ini dengan 300 pekerja dilaporkan terinfeksi Covid, kami mohon perusahaan tersebut dan pemda melakukan evaluasi yang ketat. Mohon agar protokol kesehatan dijalankan dengan tertib dan disiplin. Khususnya dalam hal ini adalah pekerja yang bekerja di industri," kata Wiku dalam keterangan pers di Kantor Presiden, Selasa (25/8).

Wiku kembali mengingatkan bagi pemda yang memberikan izin pembukaan ekonomi, agar memperhatikan tahapan yang harus dilalui. Tahapan-tahapan tersebut antara lain prakondisi, penentuan waktu yang tepat, penentuan prioritas sektor yang dibuka, dan pengawasan selama pembukaan ekonomi dijalankan.

Diberitakan sebelumnya, pabrik elektronik LG di kawasan MM2100, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Berdasarkan informasi yang diterima Republika, terdapat 200 karyawan yang positif Covid-19 di pabrik tersebut. Hal ini dibenarkan oleh Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi, dr Alamsyah yang menjelaskan, pabrik asal Korea Selatan tersebut menjadi klaster yang diwaspadai.

"Benar. Sampai semalam yang positif 238 (karyawan)," kata Alamsyah melalui pesan singkat yang diterima Republika, Selasa (25/8).

Alamsyah mengatakan, saat ini pihaknya masih terus melakukan penelusuran ke seluruh pegawai yang berjumlah lebih dari 600 orang. Saat ini pabrik LG tersebut ditutup selama 14 hari sejak Senin (24/8) kemarin. "Sudah ditutup (sejak) Senin," terangnya.

Baca Juga


Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler