Sidebar

65,8 Persen Hotel Arab Saudi Terletak di Makkah

Tuesday, 01 Sep 2020 16:36 WIB
65,8 Persen Hotel Arab Saudi Terletak di Makkah. Foto: Hotel-hotel memadati Makkah

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Wilayah Makkah menampung 65,8 persen dari total jumlah hotel yang beroperasi di Kerajaan Arab Saudi. Jumlah hotel dari berbagai kategori di Kerajaan Arab Saudi mencapai 2.621 pada 2019, meningkat sembilan persen, menurut data terbaru yang diterima dari Kementerian Pariwisata dan Pusat Penelitian Informasi Pariwisata (MAS).

Wilayah Madinah berada di sebelah Makkah yang mewakili 17,2 persen diikuti oleh Riyadh dan Provinsi Timur menyumbang masing-masing 4,6 persen dari semua hotel di Kerajaan. Dilansir dari Saudigazette, Selasa (1/9)

Jumlah unit hunian di Kerajaan Arab Saudi mencapai sekitar 5.660 pada akhir 2019. Wilayah Riyadh menempati urutan pertama dalam jumlah unit hunian sebanyak 27,8 persen dan diikuti oleh Makkah 22,4 persen dan Provinsi Timur 11,4 persen.

Volume pengeluaran untuk perjalanan pariwisata domestik tahun lalu berjumlah sekitar 52,7 miliar Riyal Saudi dibandingkan dengan 48,1 miliar Riyal Saudi pada tahun 2018, meningkat 9,6 persen. Volume pengeluaran untuk perjalanan pariwisata masuk mencapai hampir dua kali lipat dari pengeluaran ini, mencapai 100,8 miliar Riyal Saudi tahun lalu, dibandingkan dengan sekitar 93,5 miliar Riyal Saudi pada tahun 2018, meningkat 7,8 persen.

Angka statistik baru-baru ini yang dirilis oleh Kementerian Pariwisata menunjukkan peningkatan yang luar biasa dalam pengeluaran untuk perjalanan pariwisata masuk dan ini termasuk peningkatan pengeluaran untuk tujuan lain sebesar 13 persen, untuk tujuan bekerja sebesar 11,3 persen, mengunjungi kerabat dan teman sebesar 9,8 persen, tujuan keagamaan sebesar 7 persen.

Volume pengeluaran untuk perjalanan wisata keluar tahun lalu berjumlah sekitar 70 miliar Riyal Saudi, dibandingkan dengan sekitar 75,2 miliar Riyal Saudi pada tahun 2018, terjadi penurunan sebesar tujuh persen. Telah terjadi peningkatan pengeluaran untuk perjalanan pariwisata domestik, dengan peningkatan pengeluaran untuk tujuan keagamaan sebesar 40,7 persen sedangkan untuk tujuan liburan meningkat 12,5 persen, dan bekerja sebesar empat persen. Sedangkan tujuan mengunjungi kerabat dan teman menurun 10,9 persen dan untuk keperluan lain mengalami penurunan sebesar 14,1 persen.

Baca Juga


Berita terkait

Berita Lainnya