Sidebar

Pemasangan AC di Masjid Bersejarah Istanbul Tuai Kontroversi

Thursday, 03 Sep 2020 07:53 WIB
Pemasangan AC di Masjid Bersejarah Istanbul Tuai Kontroversi

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Dinding Masjid Hirami Ahmed Pasha, yang berusia 1.300 tahun di Istanbul rencananya akan dipasangi AC atau pendingin udara. Namun, rencana tersebut, termasuk penambahan penutup ubin dan lampu plastik, memicu perdebatan.

Baca Juga


Tempat ibadah ini awalnya dibangun sebagai gereja pada periode Byzantium. Selanjutnya, fungsi bangunan berubah menjadi masjid sekitar 150 tahun lalu, setelah kota itu ditaklukkan.

Karena peralatan AC dipasang di dinding, pipa sistem pemanas juga dipasang ke dinding masjid dengan cara dimasukkan ke dalam dinding. Dalam proses pemasangan itu, sebuah pagar besi tempa yang tidak sesuai ditambahkan ke jendela. Hasilnya, terlihat beton bertulang dan mihrab berlapis ubin baru dibangun.

Sebuah kandang ayam kemudian dibangun tepat di sebelah bangunan abad ke-13 itu. Sejarawan Mehmet Dilbaz mengatakan, keinginan memasang AC di masjid bersejarah ini baru saja muncul. Padahal, sistem pemanas atau pendingin tambahan dalam struktur bangunan ini tidak diperlukan.

"Bangunan bersejarah ini menggunakan struktur batu dan dibangun dengan sistem pasangan bata, maka hangat di musim dingin dan sejuk di musim panas,” kata Dilbaz dilansir di Hurriyet Daily News, Kamis (3/9).

Sistem pendingin ruangan juga disebut tidak pernah terlihat di gereja-gereja yang telah berusia lebih dari 400 tahun di Eropa. Hal seperti ini merupakan model bangunan yang lumrah di daerah tersebut.

Menurut laporan Dogan News Agency, Masjid Syekh Devati Efendi yang dibangun pada 1650 dan Masjid Mihrimah Sultan yang dibangun oleh Mimar Sinan selaku arsitek Ottoman untuk putri Suleiman yang Agung di distrik Üsküdar Istanbul, juga dilubangi dan dipasang AC gantung. 

https://www.hurriyetdailynews.com/installing-air-conditioners-on-walls-of-historical-mosques-in-istanbul-sparks-controversy-157895 

 

Berita terkait

Berita Lainnya