Jenderal Iran Qassem Soleimani Menjadi Nama Jalan Beirut
REPUBLIKA.CO.ID, -- Sebuah jalan di pinggiran selatan yang didominasi Hizbullah di ibu kota Lebanon, Beirut, telah diganti namanya setelah jenderal Iran Qassem Soleimani yang terbunuh. Kondisi ini disebarkan melalui berbagai foto yang dibagikan di media sosial.
Gambar tanda jalan di Beirut yang bertuliskan "Martir Haji Qassem Suleimani Street" muncul di Twitter pada hari Ahad lalu. Situasi ini kontan menuai kritik dari pengguna warga Arab dan Lebanon.
Jalan, yang sebelumnya bernama "Dunia Fantasi", diubah namanya oleh kotamadya Ghobeiry di pinggiran selatan Beirut, sebuah area yang dikenal sebagai "dahiyeh" yang sering digambarkan sebagai benteng Hizbullah.
- Keterangan foto: Sebuah papan nama menunjukkan jalan yang dinamai Qassem Soleimani di Ghobeiry, Beirut selatan. (Twitter, @uunionnews)
Secara hukum, perubahan nama jalan di Lebanon harus disetujui oleh kementerian dalam negeri negara tersebut. Tidak jelas apakah kementerian telah menyetujui perubahan nama dalam kasus ini.
Beberapa pengguna Arab dan Lebanon mengkritik perubahan nama tersebut, menafsirkannya sebagai tanda lain dari pengaruh Iran di Lebanon.
- Keterangan foto: Suasana yang menunjukkan jalan Qassem Soleimani di selatan Beirut. (Twitter, uunionnews)
"Jika bisa, kotamadya Ghobeiry akan mengganti nama ibu kota Beirut menjadi 'Hajj Qassem Soleimani'," tweet seorang jurnalis yang berbasis di Lebanon dalam bahasa Arab.
Ulama Syiah Lebanon Muhammad Ali al-Hussaini, yang kritis terhadap Iran dan Hizbullah, menggambarkan nama jalan dalam tweet berbahasa Arab sebagai "provokasi". Bukan hanya itu, menurutnya merupakan "tantangan terang-terangan terhadap perasaan orang Lebanon dan Arab yang mengenal Soleimani sebagai pelaku kekerasan yang meninggalkan cap destruktifnya di sejumlah besar negara Arab. "
Soleimani, yang mengepalai Pasukan Quds, senjata luar negeri Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Iran, terbunuh oleh serangan udara AS di bandara internasional Baghdad pada 3 Januari.