Kisah Ketika Jari-Jari Rasulullah SAW Mengeluarkan Air
Jari Rasulullah SAW pernah mengeluarkan air saat para sahabat membutuhkan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Rasulullah Nabi Muhammad SAW adalah manusia paling mulia dan contoh yang paling sempurna bagi umat manusia. Nabi Muhammad SAW juga memiliki mukjizat yang diberikan Allah SWT untuk membuktikan kenabiannya.
Dalam kitab Shahih Muslim ada beberapa riwayat yang menceritakan Nabi Muhammad SAW dapat mengeluarkan air dari sela-sela jarinya. Kemudian air tersebut digunakan kaum Muslimin yang kesulitan mendapatkan air untuk berwudhu.
"Dan telah menceritakan kepadaku Abu Rabi' Sulaiman bin Daud Al 'Ataki telah menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid telah menceritakan kepada kami Tsabit dari Anas RA bahwa Nabi SAW pernah meminta air, lalu diberikan kepada beliau sebaskom air. Maka berwudhulah kaum Muslimin dengan air itu. Aku memperkirakan jumlah mereka berkisar antara enam puluh sampai delapan puluh orang. Dan aku meyaksikan sendiri air itu keluar dari sela-sela jari beliau (Nabi Muhammad)."
Dalam riwayat lainnya diceritakan sebagai berikut:
عن أنس رضي الله عنه قال: رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم وحانت صلاة العصر وهو بالزوراء (موضع بسوق المدينة) فالتمس الناس الوضوء فلم يجدوه فأتى رسول الله صلى الله عليه وسلم بوضوء في إناء فوضع يده في ذلك الإناء. فأمر الناس أن يتوضؤوا منه فرأيت الماء ينبع من بين أصابعه صلى الله عليه وسلم. فتوضأ الناس حتى توضؤوا عن آخرهم. قيل لأنس: كم كنتم فقال: كنا زهاء ثلاثمئة.
Dari Anas bin Malik RA, dia mengatakan mengatakan: “Aku melihat Rasulullah SAW ketika waktu Ashar, beliau berada di dekat pasar Madinah, telah tiba dan orang-orang sedang mencari air wudhu, namun mereka belum mendapatkannya. Lantas dibawakan air wudhu kepada Rasulullah SAW maka Rasulullah SAW meletakkan tangannya ke dalam bejana tersebut. Beliau pun memerintahkan orang-orang untuk berwudhu darinya. Anas berkata: Aku melihat air mengalir dari bawah jari-jari beliau (Nabi SAW), sehingga mereka berwudhu sampai orang yang terakhir." Anas ditanya, berapa jumlah mereka ketika itu. Anas menjawab, “Kurang lebih 300 orang.”