Istana Sampaikan Pesan Duka Cita Atas Wafatnya Jakob Oetama
Menurut Fadjroel, sosok Jakob sudah seperti mercusuar bagi geliat pers nasional.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Istana kepresidenan menyampaikan belasungkawa atas wafatnya pendiri Kompas-Gramedia, Jakob Oetama, Rabu (9/9) siang. Juru Bicara Kepresidenan, Fadjroel Rachman, mengatakan kepergian Jakob Oetama menjadi duka yang mendalam bagi insan pers Tanah Air.
"Republik Indonesia dan pers Indonesia berduka, sangat berduka," kata Fadjroel, Rabu (9/9).
Menurut Fadjroel, sosok Jakob sudah seperti mercusuar bagi geliat pers nasional. Jakob, ujarnya, sangat mencintai dunia pers. Sosoknya juga dikenal pandai bergaul dengan semua kalangan serta setia tanpa batas terhadap prinsip-prinsip jurnalistik.
"Pak J.O, biasanya kami memanggil beliau, sosok yang selalu terbuka terhadap perubahan, selalu berbinar-binar bila berdiskusi tentang kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, demokrasi," kata Fadjroel.
Jakob tak hanya dikenal sebagai wartawan saja, tetapi juga intelektual, akademisi, dan pengusaha. "Selamat jalan Pak J.O. Pengagum setia Ibu/Bapak Bangsa Indonesia, yang selalu beliau kutipkan pemikiran dan teladan hidup mereka, bila berdiskusi dalam suasana hangat dan egaliter," kata Fadjroel.
Jakob meninggal dunia pada Rabu (9/9) pukul 13.05 WIB di RS Mitra Keluarga Kepala Gading, Jakarta. Sebelum mengembuskan napas terakhir, Jakob sempat mengalami koma selama empat hari, terhitung sejak Ahad (6/9) sore.