IHSG Turun 4 Persen Terimbas Pemberlakuan PSBB Total

Imbas PSBB akan menyebabkan pemulihan ekonomi berjalan lebih lambat.

ANTARA/Puspa Perwitasari
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona negatif pada perdangan hari ini, Kamis (10/9). Indeks saham turun tajam hingga di atas empat persen dan membawanya kembali ke posisi di bawah 5.000.
Rep: Retno Wulandhari Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona negatif pada perdangan hari ini, Kamis (10/9). Indeks saham turun tajam hingga di atas empat persen dan membawanya kembali ke posisi di bawah 5.000. 


Penurunan IHSG ini terjadi seiring diberlakukannya kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Pada Rabu malam, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan rem darurat atau pemberlakuan kembali PSBB di Jakarta per 14 September mendatang. 

Pemberlakukan kembali PSBB ini merupakan respons atas meningkatnya angka kasus infeksi Covid-19 di dalam negeri. Direktur Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan PSBB ini menjadi sentimen negatif bagi pasar. 

"PSBB total ini tentu akan memberikan impact negatif terhadap pasar modal dalam negeri, baik saham maupun obligasi," kata Nico, Kamis (10/9).

Dengan diperketatnya PSBB, menurut Nico, pemulihan perekonomian akan berjalan lebih lambat dari yang diperkirakan sebelumnya. Sehingga kemungkinan Indonesia akan mengalami resesi di kuartal ketiga pun semakin terbuka lebar. 

Namun, Nico melihat pelaku pasar dan investor diperkirakan akan lebih siap menerima hal tersebut. Menurutnya, penurunan masih akan terjadi sembari pelaku pasar mengamati dan mencermati perkembangan selanjutnya.

Nico mengatakan pergerakan bursa saham AS juga cukup berpengaruh terhadap IHSG.  "Kenaikkan indeks Dow Jones semalam yang hampir mencapai dua persen akan dapat menahan laju penurunan IHSG pada hari ini," ujar Nico.

Di sisi lain, dengan adanya PSBB total, ada kemungkinan pasar obligasi juga mengalami kenaikkan imbal hasil hari ini sebagai bentuk kompensasi kenaikkan risiko.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler