250 Ribu Meteran Listrik Sudah Terdigitalisasi

Tahun ini PLN menargetkan tambahan 5.000 AMR lagi untuk pencatatan yang akurat.

Republika/Prayogi
PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengakui bahwa adanya pencatatan meteran listrik yang manual jadi salah satu kendala pencatatan. Hal ini yang ditengarai menjadi persoalan penundaan pencatatan saat pandemi.
Rep: Intan Pratiwi Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mengakui bahwa adanya pencatatan meteran listrik yang manual jadi salah satu kendala pencatatan. Hal ini yang ditengarai menjadi persoalan penundaan pencatatan saat pandemi.

Baca Juga


Untuk memitigasi hal serupa tak terulang, PLN mulai melakukan digitalisasi meteran pelanggan. Salah satunya adalah dengan pemasangan Automatic Meter Reader (AMR) yang terkoneksi langsung dari meteran pelanggan ke pusat data PLN.

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril mengatakan hingga Agustus ini tercatat sudah ada 250.000 AMR yang terpasang di meteran pelanggan. Teknologi ini menjadi salah satu langkah PLN dari pencatatan manual ke digitalisasi meteran.

"Sekarang sudah ada hampir 250 ribu pelanggan yang sudah terpasang AMR nya," ujar Bob, Kamis (10/9).

Bob menjelaskan PLN akan mengupayakan untuk bisa menambah pemasangan AMR pada tahun ini sebanyak 5.000 AMR lagi. Harapannya, jumlah tersebut bisa menjadi solusi pencatatan yang akurat.

Namun Bob juga mengimbau para masyarakat untuk bisa melakukan pencatatan meteran secara mandiri melalui aplikasi New PLN Mobile. Aplikasi ini, kata Bob bisa dipakai oleh pelanggan untuk setiap bulannya melakukan pencatatan mandiri dengan teknologi swacam yang kemudian data tersebut langsung masuk ke pusat data PLN.

"Kalau sampai saat ini yang baca meter mandiri dengan aplikasi swacam sudah ada 100.000 pelanggan. Harapannya, masyarakat bisa melakukan hal yang sama agar pencatatan meteran lebih akurat," ujar Bob.

VP Coorporate Communication PLN, Arsya Ghani Akmalaputri menjelaskan kedepan untuk para pelanggan yang melakukan tambah daya semua sistem alat meteran juga langsung diganti oleh PLN dengan meteran yang terpasang AMR secara otomatis. Hal ini diharapkan juga bisa menambah jumlah digitalisasi meteran.

"Teknologi kan juga sebenarnya butuh investasi. Tapi kami juga mengupayakan percepatan digitalisasi ini untuk para pelanggan yang melakukan tambah daya diatas 33 kVa itu langsung memakai AMR," ujar Arsya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler