Program Pertashop Disambut di Ciamis
Pada masa pandemi masih berlangsung, Pertashop sangat dibutuhkan
REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Bupati Ciamis Herdiat Sunarya menyambut baik pelaksanaan program Pertashop (Pertamina Shop) yang diselenggarakan atas kerja sama antara Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dengan PT Pertamina. Kerja sama itu diharapkan dapat menggerakan unit usaha Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) di Kabupaten Ciamis.
"Kerjasama dari Kemitraan Desa dan Pertamina diharapkan menjadi pemicu bagi peningkatan ekonomi, salah satunya dengan menggerakkan BUMDes," kata dia melalui keterangan resmi, Kamis (10/9).
Menurut dia, program itu sangat dibutuhkan masyarakat, khususnya di Kabupaten Ciamis. Sebab, letak geografis Kabupaten Ciamis yang luas dan belum seluruh wilayahnya terjangkau atau dekat dengan SPBU, sehingga diperlukan program tersebut.
Pertashop merupakan SPBU mini yang resmi bekerja sama dengan Pertamina. Harga BBM yang dijual juga sama dengan harga di SPBU Pertamina dan Pasokan BBM rutin dipasok dari truk-truk tangki Pertamina.
Herdiat menambahkan, pada masa pandemi masih berlangsung, Pertashop sangat dibutuhkan. Ia berharap dapat membantu memulihkan pertumbuhan ekonomi hingga ke pelosok desa.
Sementera itu, Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian menjelaskan untuk mempercepat realisasi pembangunan Pertashop. Kementerian Dalam Negeri telah menandatangani kesepakatan dengan Pertamina dan membuka peluang kerja sama kemitraan bisnis kepada Pemerintahan Desa, Koperasi serta pelaku usaha atau UKM di seluruh Indonesia. Lebih lanjut ia meminta pemerintah daerah baik Gubernur, Walikota/Bupati se-Indonesia. Agar dapat memberikan kemudahan dalam perizinan dan percepatan pembangunan Pertashop.
Sementara itu, Dirut PT Pertamina (Persero) Wike Widyawati mengatakan, pihaknya menjalankan program pembangunan Pertashop dengan menargetkan 4.308 unit terbangun di seluruh Indonesia hingga akhir tahun 2020. "Lima ratus unit sudah siap beroperasi di 23 Provinsi dengan target akhir tahun berjumlah 4.308 unit tersebar di 2.376 Kecamatan yang belum memiliki lembaga penyalur BBM dan dapat dilalui oleh mobil tangki Pertamina," kata dia.
Menurut dia, keberadaan Pertashop menjamin ketersediaan Energi dalam negeri khususnya wilayah yang belum terjangkau. Ia menambahkan, pembangunan Pertashop akan berlanjut hingga seluruh Kecamatan yang belum memiliki lembaga penyalur BBM dan LPG terwujud dan terpenuhi secara merata.
Ia mengatakan, Pertamina akan memprioritaskan lembaga desa dan usaha UMKM sebagai pengelola Pertashop. Hal tersebar sejalan dengan program Pertamina One Village One Outlet sehingga nantinya pemerintahan desa bisa memiliki pusat perekonomian baru. Dengan dukungan pemerintah dan seluruh stakeholders Pertamina berharap program Pertashop dapat melengkapi kesuksesan Program BBM satu harga.