Memilah Bahan Kosmetik Halal
REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Teknologi pembuatan kosmetika sama pesatnya dengan perkembangan teknologi pangan. Bahan-bahan alami diekstrak untuk menghasilkan produk sesuai tuntutan pasar.
Teknologi pembuatan kosmetika saat ini sangat lekat dengan unsur subhat. Banyak bahan-bahan yang masih digunakan hingga saat ini mengandung unsur-unsur yang diragukan kehalalannya. Dr Hj Anna P Roswiem, auditor dan staf ahli LPPOM MUI, menguraikan beberapa bahan yang merupakan titik kritis kehalalan dalam kosmetika. Antra alain adalah:
Lemak Lemak dan turunannya (Gliserin, GMS, Cetyl Alc, Stearic Acid, Stearyl Acid, Palmitate Acid, dll) yang banyak digunakan sebagai pembuatan lipstik, sabun, krim, dan lotion. Lemak hewani paling banyak digunakan. Produk dari hewan, perlu dicermati. Bisa jadi hewan yang digunakan adalah hewan haram, atau dari hewan halal namun prosesnya tidak halal. Kolagen dan elastin Kolagen dan elastin berguna untuk menjaga kelenturan kulit. Zat ini sering digunakan dalam produk pelembab.
Zat ini merupakan jaringan yang bisa berasal dari hewan. Ekstrak plasenta dan amnion (cairan ketuban) Plasenta dan amnion yang terutama digunakan untuk peremajaan kulit, dapat diperoleh dari hewan. Vitamin Zat penstabil vitamin yang dipergunakan dalam kosmetika.
Zat ini ada yang berasal dari hewan. Asam Alfa Hidroksi (AHA) AHA sangat berguna untuk mengurangi keriput dan memperbaiki tekstur kulit sehingga kulit halus dan kenyal. Salah satu senyawa AHA yaitu asam laktat, dalam pembuatannya menggunakan media yang berasal dari hewan.
Hormon Hormon estrogen, ekstrak timus, dan melantonin adalah contoh hormon yang berasal dari hewan yang dapat digunakan dalam kosmetika. Memang ada beberapa kosmetika yang haram atau najis. Sumbernya adalah lemak yang dipakai, gelatin, plasenta, kolagen, dan bahan-bahan dari hewan lainnya. Tetapi tidak semua demikian. Masih banyak kosmetika yang berasal dari bahan-bahan halal.
Carilah kosmetika yang berasal dari sumber lemak nabati (tumbuh-tumbuhan) dan hindarkan kosmetika yang menggunakan bahan-bahan meragukan, seperti plasenta, kolagen, gelatin, chivet, dan lemak hewani. Anda bisa mendapatkan informasi tersebut pada label kemasannya. Jika tidak ada keterangan ingredient yang dibutuhkan, sebaiknya dihindari.
*Artikel ini telah dimuat di Harian Republika, Jumat, 02 Nopember 2007