RS Diingatkan Jangan Tolak Pasien Miskin
Sekalipun tak memiliki BPJS, gubernur menyatakan tetap mesti dilayani.
REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKARAYA - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran kembali mengingatkan kepada seluruh pengelola rumah sakit di provinsi ini agar tidak menolak merawat warga miskin yang telah datang karena sedang mengalami sakit.
"Sekalipun belum terdaftar di BPJS Kesehatan atau tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP), tetap harus dilayani dan diberikan perawatan sebagaimana mestinya," kata Sugianto saat meresmikan Gedung Instalasi Kesehatan Reproduksi RSUD Doris Sylvanus di Kota Palangka Raya, Selasa (15/9).
"Selama saya menjadi Gubernur, tidak boleh ada sekalipun pengusiran dan penolakan dari rumah sakit kepada masyarakat miskin. Tidak boleh ada sekalipun," tegasnya.
Orang nomor satu di pemerintah provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila itu mengaku pernah miskin dan mengalami penolakan dari rumah sakit. Dan, memang kebanyakan warga miskin mengalami kesulitan mendapat perawatan dari pihak rumah sakit.
Sugianto pun meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalteng berkomunikasi dan berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota, agar menyampaikan kepada seluruh rumah sakit untuk tidak menolak merawat warga miskin yang sekalipun belum terdaftar di BPJS.
"Apalagi arti uang dibandingkan nyawa manusia. Kalau memang perlu anggaran Rp10 miliar, Rp50 miliar, nanti kita sediakan dari APBD. Terpenting itu, rawat dulu warga miskin yang sakit dan sudah datang ke rumah sakit," kata dia.
Selain itu, dirinya juga meminta kepada Direktur RSUD Doris Sylvanus mengajukan anggaran dalam meningkatkan sarana dan prasarana, termasuk sumber daya manusia (SDM). Sebab, keberadaan rumah sakit ini sangat penting dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
"Suasana di sekitar RSUD Doris Sylvanus juga harus sejuk dan nyaman, sehingga membuat pasien lebih cepat sembuh dan keluarga yang menjaga tetap dalam kondisi sehat bugar," kata Sugianto.
Selain meresmikan Laboratorium Mikrobiologi Klinik dan Gedung Instalasi Kesehatan Reproduksi, Gubernur Kalteng itu juga secara simbolis menyampaikan tanda dimulainya pembangunan Gedung Instalasi Hemodialisis dan Pelayanan ESWL (Extracorporal Shock Wave Lithotripsy).