Pelajar SMA Pesantren Raih Medal Perak di IEO 2020
Indonesia sebagai juara umum kedua meraih satu emas, tiga perak dan satu perunggu
REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Prestasi membanggakan diraih salah seorang pelajar dari SMA berbasis Islam dari Sukabumi, Jawa Barat. Di mana pelajar itu mendapatkan prestasi di ajang internasional dan membawa nama harum bangsa Indonesia.
Pelajar tersebut yakni Muhammad Zaky Nur Fajar dari SMA Pesantren Unggul Al Bayan Cibadak Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Zaky meraih medali perak dalam ajang International Economics Olympiad (IEO) 2020 ke-3 yang berlangsung secara daring dan Kajakhstan sebagai tuan rumah.
Dalam lomba ini Indonesia sebagai juara umum kedua dengan meraih satu emas, tiga perak dan satu perunggu. Di mana Brazil jadi juara umum pertama dan Rusia juara umum ketiga. Perlombaan itu berlangsung pada 7-13 September 2020 siswa SMA dari 29 negara seperti Amerika Serikat, Cina, India, dan Kanada.
"Alhamdulillah prestasi ini sangat membanggakan karena di tingkat internasional," ujar Kepala SMA Pesantren Unggul Albayan Heriyanto kepada Republika, Rabu (16/9). Di mana prestasi tersebut diraih pelajar dari SMA berbasis Islam.
Selain Zaky, pelajar lainnya dari Indonesia yang meraih prestasi dalam ajang ini berasal dari SMA umum. Mereka adalah Muhammad Lutfi Maudi SMA Taruna Nusantara Magelang dan Jessica Anabel Tio Prisca dari SMA Negeri 8 Jakarta yang juga meraih medali perak.
Selain itu Florentiana Yuwono dari SMA Dharma Yuda Riau meraih medali emas dan medali perunggu diraih Pranindiska Nurlistyo dari SMA Negeri 1 Bumiayu Jawa Tengah. Zaky bersama tim dari Indonesia mengikuti lomba bussines case solution dan mempresentasikan solusi pemasaran vaksin Covid-19 dan menjawab pertanyaan dewan juri.
"Sebelumnya Zaky adalah peraih medali emas dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN) pada bidang ekonomi 2019," kata Heriyanto. Sebelum mewakili Indonesia Zaky diseleksi lebih dulu bersama dengan semua peraih medali di OSN 2019.
Selanjutnya mereka mendapatkan bimbingan dari guru dan alumni SMA PU Albayan yang kini mengenyam studi di perguruan tinggi. "Istimewanya pelajar tersebut bukan dari Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) karena di Albayan tidak ada jurusan IPS hanya ada IPA," kata Heriyanto.
Fakta ini menunjukkan Zaky mampu belajar dengan baik dalam bidang ekonomi. Bahkan atas prestasinya ini, Zaky diterima tanpa testing di jurusan Ekonomi, Universitas Indonesia (UI). " Prestasi ini menunjukkan dari sekolah Islam bisa melahirkan prestasi di tingkat internasional," katanya.
Intinya pelajar itu dari segi akademik berprestasi dan dari keagamaan juga kuat. Hal ini dapat menjadi contoh bagi yang lainnya."Harapannya akan lahir pelajar lainnya dari SMA berbasis Islam yang berprestasi di ajang internasional," tutur Heriyanto.