Pandemi, Bantuan Bandara Jenderal Ahmad Yani Capai Rp 1,3 M

Selain untuk penanganan Covid-19, bantuan juga untuk penguatan ekonomi.

Republika/Melisa Riska Putri
Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang. PT Angkasa Pura I (Persero) melalui Kantor Cabang Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang telah menyalurkan bantuan sebesar Rp 1,3 miliar selama pandemi Covid-19.
Rep: Bowo Pribadi Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sepanjang pandemi berlangsung Covid-19, PT Angkasa Pura I (Persero) (AP I) Kantor Cabang Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, telah menyalurkan bantuan hingga Rp 1,3 miliar. Bantuan disalurkan guna membantu penanganan Covid-19 serta mendorong penguatan ekonomi akibat dampak pandemi.

Bantuan yang disalurkan tersebut diwujudkan melalui program kemitraan, hibah, dan bina lingkungan yang telah dilaksanakan AP I Cabang Bandara Jenderal Ahmad Yani sejak Januari hingga September 2020.

"Yang terbaru, kami menyalurkan Pinjaman Kemitraan Tahap II Tahun 2020 dengan total Rp 250 juta," ungkap General Manager Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Hardi Ariyanto, di Semarang, Jawa Tengah, Kamis (17/9).

Pinjaman kemitraan tersebut, diberikan kepada lima mitra binaan di wilayah Jawa Tengah, yang bergerak di sektor industri, perdagangan, perikanan, dan peternakan yang sebelumnya telah melalui seleksi pememenuhan persyaratan.

Sehingga September 2020 ini,  sebanyak 10 UMKM di Wilayah Jawa Tengah telah terbantu dan bergabung menjadi Mitra Binaan AP I Semarang. Total pinjaman modal usaha telah mencapai Rp 650 juta.

Hardi juga menyampaikan, sejak awal 2020, dunia sudah dihebohkan dengan penyebaran pandemi Covid-19 yang memberikan dampak yang begitu besar bagi kehidupan dan perekonomian, tak terkecuali bagi masyarakat di Indonesia.

Oleh karena itu, AP I Cabang Bandara Jenderal Ahmad Yani turut peduli. Perusahaan ikut mendorong kebangkitan ekonomi sektor usaha terdampak yang berada di sekitar wilayah kerjanya.

Selain memberikan pinjaman modal usaha, para mitra binaan AP I juga akan mengikuti program pembinaan berupa pelatihan peningkatan kapasitas usaha atau pameran produk.

"Namun karena kondisi pendemi saat ini, maka pembinaan yang diberikan dilaksanakan berupa pelatihan online learning dan sertifikasi batik mark," ucap Hardi.

Baca Juga


 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler