Tukang Cukur Perempuan Arab Saudi Dobrak Tabu
REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Penata rambut di Arab Saudi kerap dilakukan oleh laki-laki. Maka ketika muncul penata rambut alias tukang cukur seorang perempuan, ini menjadi viral karena dianggap tabu di Saudi.
Wafaa Sakr menjadi perempuan pertama yang menggeluti profesi yang biasa dilakukan laki-laki. Ia mengaku sudah bertahun-tahun menghidupi keluarganya dengan menjadi tukang cukur, namun ia hanya mencukur rambut perempuan dan anak-anak.
Menjadi perempuan tukang cukur di Saudi tentu tidak mudah dan merupakan fenomena baru. Perempuan di Saudi kerap dijumpai bekerja di pemerintahan, seperti perawat atau guru.
Meskipun tidak mudah, Sakr mengaku sangat bahagia ketika mendapatkan senyuman anak-anak yang merasa puas dengan hasil karyanya. Ia merasa, pekerjaannya ini sangat penting untuk membantu orang lain terutama anak-anak.
"Terutama anak-anak, yang hatinya dipenuhi dengan kebahagiaan setelah melihat hasil potongan rambut mereka, dan dapat memberikan senyum tulus di wajah mereka," ujar Sakr dilansir dari Arab News, Kamis (17/9).
Menurut Sakr atau dikenal juga sebagai tukang cukur Taif, tidak ada pekerjaan yang membatasi bagi seorang perempuan. Perempuan Saudi harus menyadari mereka dapat bekerja di semua bidang dengan kompetensi dan efisiensi.
“Profesi saya membuat hidup saya menjadi tantangan terus-menerus dengan diri saya sendiri, terutama karena saya telah menjadi penata rambut profesional selama bertahun-tahun,” katanya.
Karenanya, Sakr merasa bangga dengan pekerjaannya. Sakr mengaku berhasil mendobrak hal tabu masyarakat Saudi yang selama ini menganggap tukang cukur hanya pekerjaan untuk laki-laki.
“Saya merasa senang dan bangga karena saya, sebagai wanita Saudi, berhasil masuk ke pasar tenaga kerja. Saya tidak menunggu pekerjaan mengetuk pintu saya. Setiap orang bisa menciptakan lapangan kerja, mengembangkannya dan mempertahankannya, dan itu adalah profesi yang terhormat," jelasnya.
Menurutnya, pekerjaan bisa berasal dari berbagai bidang dan tidak memalukan selagi itu dilakukan dengan rasa suka dan ketulusan seperti menjadi tukang cukur. Ia mengaku harus mengubah stigma pekerjaan terhormat tidak melulu seperti menjadi pilot, insinyur dan dokter.
"Masyarakat membutuhkan semua komponen pekerjaan. Pasar tenaga kerja dipenuhi dengan orang-orang berbeda, dari ras berbeda, yang memiliki adat istiadat berbeda, yang membangun masyarakat dengan tangan mereka sendiri, dan mereka bangga akan hal itu,” katanya.
https://www.arabnews.com/node/1735711/saudi-arabia