Polisi: KKB Jelek Waker Dalang Penembakan Pendeta Zanambani
Polisi sebut KKB pimpinan Jelek Waker dalang penembakan Pendeta Zanambani
REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Kamal mengatakan, kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Jelek Waker merupakan dalang penembakan terhadap Pendeta Yeremia Zanambani di Hipadipa, Kabupaten Intan Jaya. Polda Papua membantah jika Pendeta Yeremia tewas ditembak oleh aparat.
"Kelompok Jelek Waker diduga menjadi dalang berbagai insiden penembakan dan penyerangan kepada anggota TNI dan warga sipil termasuk penembakan terhadap Pdt. Zanambani," kata Kombes Kamal di Jayapura, Senin (21/9).
Kamal menjelaskan, KKB pimpinan Waker berupaya memancing anggota TNI-Polri, namun di kawasan itu hanya ada anggota TNI yang bertugas di Koramil persiapan Hipadipa. "Jadi tidak benar Pdt Yeremias yang ditemukan meninggal di kampung Bomba, Distrik Hipadipa, akibat luka tembak itu ditembak aparat," tegas Kombes Kamal.
Kamal juga mengatakan pihaknya akan melakukan olah TKP untuk memastikan kasus penembakan tersebut. Laporan dari Polres Intan Jaya mengungkapkan Kapolsek Sugapa Ipda Engel Mayor sudah bertemu dengan Ketua Klasis GKII Sugapa Pdt. Timotius Miagoni, dimana dalam pertemuan tersebut terungkap kepolisian ingin memastikan informasi yang beredar di media sosial terkait meninggalnya Pdt Yeremias Zanambani akibat tertembak.
Beberapa hari terakhir memang terjadi aksi penembakan dan penyerangan terhadap warga sipil dan anggota TNI hingga menewaskan empat orang, dua diantaranya anggota TNI. Karena itu diharapkan warga khususnya tokoh agama untuk tidak melakukan aktifitas di luar rumah apalagi pada malam hari mengingat intensitas kekerasan yang dilakukan KKB beberapa hari ini meningkat.
"Kami dari pihak TNI/Polri saat ini sedang meningkatkan kegiatan kepolisian, seperti melakukan patroli gabungan dalam rangka mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama dan meminta dukungan seluruh warga sehingga kita dapat hidup dengan nyaman tanpa adanya gangguan dari kelompok yang tidak menginginkan daerah ini aman, " kata Kombes Kamal mengutip penyataan Kapolsek Sugapa.
Kamal mengungkapkan, dari laporan yang diterima juga terungkap keterangan dari Ketua GKII Sugapa Pdt. Timotius Miagoni, menyampaikan mendapatkan kabar dari keluarga di Distrik Hitadipta melalui telepon bahwa Pdt. Yeremia Zanambani tertembak dan meninggal dunia.
Dari keterangan yang didapat saat itu almarhum bersama istri ke kandang ternak untuk memberi makan. Kemudian istrinya kembali ke rumah di kampung duluan, namun hingga pukul 19.00 wit, korban tidak kembali ke rumah sehingga istri korban mencari ke kandang ternak yang berada di kampung Bomba dan melihat korban sudah meninggal dunia.
"Itu yang saya dengar, karena belum ke kampung tersebut sehingga saya tidak dapat berbicara lebih jauh," ungkap Pdt Miagoni yang dikatakan Kombes Kamal.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal mengatakan akibat retetan kasus tersebut telah menimbulkan korban, baik anggota TNI maupun warga sipil di Kabupaten Intan Jaya. Hal itu dilakukan KKB menjelang Sidang Umum PBB akhir bulan ini sehingga diharapkan masyarakat tidak terprovokasi dengan fitnah yang disebar melalui media sosial yang menyudutkan TNI-Polri.
"TNI bersinergi dengan Polri bertugas untuk melindungi masyarakat dari kebiadaban KKB seperti yang telah mereka tunjukkan dalam seminggu terakhir ini," tegas Kombes Kamal.