Arab Saudi Siap Ikut Uji Coba Vaksin Covid-19
REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Pusat Penelitian Medis Internasional Raja Abdullah (KAIMRC) sedang mempersiapkan percobaan untuk vaksin Covid-19. Sekitar 40 vaksin yang potensial akan diuji pada manusia.
Sebanyak sembilan vaksin berada pada tahap selanjutnya untuk dievaluasi keamanan dan efektivitas vaksin dalam melindungi manusia. Pusat penelitian juga mengonfirmasi persiapan mereka untuk bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Arab Saudi dan Otoritas Makanan dan Obat-obatan Arab Saudi (SFDA) dalam pengujian sembilan vaksin yang berada pada fase ketiga uji klinis.
Kepala KAIMRC Unit Pengembangan Obat Naif Al-Harbi mengatakan kepada saluran berita TV Al-Ekhbariya belum pernah terjadi sebelumnya memiliki sembilan vaksin Covid-19 pada fase ketiga uji klinis.
“Persetujuan atau penolakan semua obat, biasanya melewati tiga fase dimana ini merupakan fase terakhir. Sejak pandemi, KAIMRC telah berhubungan terus-menerus dengan beberapa perusahaan obat di empat negara yang sedang mengembangkan vaksin,” kata Naif, dilansir Arab News, Selasa (22/9).
Al-Harbimengatakan KAIMRC juga telah bekerja sama dengan satu perusahaan farmasi China untuk mengevaluasi dan mempercepat pengembangan vaksin. “Dalam dua bulan terakhir, kami telah kontak dengan Sinovac untuk mengevaluasi vaksin secara ilmiah,” kata dia.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi juga sedang bekerja sama dengan perusahaan China lainnya untuk mengevaluasi apabila pengembangan vaksin tersebut efektif. Beberapa faktor menjadi pertimbangan.
“Kami memeriksa dan memastikan vaksin tersebut tidak memiliki efek samping saat diuji coba pada manusia. Jika ada, setidaknya hanya menghasilkan efek samping yang kecil,” ujar Al-Harbi.
Dia juga selalu memeriksa profil perusahaan China terkait untuk memastikan apakah perusahaan tersebut telah mengikuti standar produksi dengan baik. Sementara SFDA sedang memastikan apabila vaksin tersebut aman digunakan.
Dalam unggahan di Twitter, KAIMRC mengatakan beberapa negara, seperti Rusia, China, dan Uni Emirat Arab, telah memberikan izin kepada dokter untuk menggunakan vaksin pada pasien. Tentunya, sebelum vaksin itu disahkan, hanya dalam keadaan darurat diikuti dengan hasil uji klinis yang aman digunakan.
Pada Senin (21/9) Arab Saudi mengumumkan penambahan 27 kasus kematian Covid-19. Sehingga total angka kematian mencapai 4.512. Sementara penambahan 492 kasus baru telah terkonfirmasi dan jumlah kasus Covid-19 menjadi 330.246. Dari data tersebut, 14.235 kasus masih aktif dan 1.133 pasien dalam kondisi kritis.