PLN akan Relokasi Pembangkit Listrik Idle

Relokasi pembangkit ini dinilai bisa membuat efisiensi listrik.

Pembangkit listrik, ilustrasi
Rep: Intan Pratiwi Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berencana untuk merelokasi beberapa pembangkit untuk bisa memastikan pasokan listrik di daerah bisa terpenuhi. Relokasi pembangkit ini dinilai bisa membuat efisiensi listrik khususnya bagi industri.

VP Coorporate Communication PLN, Arsya Ghani Akmali menjelaskan rencana tersebut saat ini sedang dibahas secara rinci oleh PLN bersama Pemerintah. Arsya mengatakan rencana ini baru akan berjalan jika kedua belah pihak sudah menemukan angka keekonomian.

"Ini masih rencana. Untuk pembangkit mana yang akan direlokasi juga masih dalam tahap pembahasan. Saat ini pembangkit yang idle yang rencananya akan direlokasi," ujar Arsya kepada Republika.co.id, Rabu (23/9).

Menteri ESDM, Arifin Tasrif mengatakan untuk membuat kinerja pembangkit lebih efisien dan bisa memenuhi kebutuhan listrik di daerah yang masih minim pasokan, pemerintah berencana untuk merelokasi beberapa pembangkit.

Arifin menjelaskan saat ini pemerintah bersama PLN sedang mengkaji keekonomian rencana ini. Begitu juga soal keandalan pembangkit jika direlokasi. Arifin mengatakan harapannya dengan adanya relokasi pembangkit ini bisa memenuhi kebutuhan listrik di daerah yang kurang pasokannya.

"Saat ini kami tak menampik ada beberapa daerah yang punya industri tumbuh masih kurang pasokan listrik. Kami ada rencana untuk merelokasi pembangkit agar memberikan harga listrik yang lebih kompetitif," ujar Arifin dalam diskusi virtual, Rabu (23/9).

Arifin mengatakan memang ada beberapa wilayah seperti di Halmahera, Sulawesi, Kalimantan dan bagian di Indonesia timur yang punya potensi pengembangan industri besar. Hanya saja, pasokan listrik masih minim dan juga masih bergantung pada pembangkit yang menggunakan diesel. Hal tersebut membuat harga listrik tak kompetitif bagi industri.

Selain merelokasi pembangkit, Arifin menjelaskan bersama PLN juga sedang memetakan potensi energi terbarukan di daerah terluar yang bisa dikembangkan. Harapannya, selain bisa meningkatkan bauran energi juga bisa menjadi cara agar industri bisa mendapatkan akses listrik yang murah.

"Jadi, industri tambang juga bisa bersaing. Gak perlu ada pemotongan harga, PLN juga dapat keuntungan. industri kita juga punya daya saing yang tinggi. Ini sedang kta matangkan," ujar Arifin.




Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler