231 Warga India Dideportasi dari Arab Saudi Saat Pandemi
REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Sebuah penerbangan Saudi Arabian Airlines, membawa 231 orang yang dideportasi, berangkat pada Rabu sore kemarin menuju Chennai, di negara bagian Tamil Nadu, India selatan. Ini adalah gelombang kedua orang yang dideportasi ke India selama periode penangguhan sementara layanan penerbangan internasional saat ini setelah merebaknya pandemi virus corona.
Pemulangan orang yang dideportasi mengikuti upaya besar yang dilakukan oleh Duta Besar India untuk Arab Saudi Dr. Ausaf Sayeed untuk menyelesaikan masalah orang India yang tersisa di pusat deportasi Saudi dengan berkoordinasi bersama pihak berwenang Saudi dan Kementerian Luar Negeri India. Pemulangan ini sebetulnya sempat ditangguhkan karena harus sudah dilakukan pada bulan Maret tahun ini.
Penerangan deportasi pada gelombang pertama dilakukan kepada sekitar 500 orang. Mereka dipulangkan ke kota Hyderabad di India pada bulan Mei.
Penerbangan berikutnya dari Jeddah ke kota selatan Kochi dijadwalkan berangkat pada 26 September dengan 351 orang yang dideportasi. "Bahkan akan terjadi lebih banyak penerbangan serupa dari Riyadh dan Jeddah yang kini sedang dikerjakan dan itu sangat sesuai dengan protokol kesehatan untuk membendung penyebaran virus corona," menurut sumber Kedutaan Besar.
Misi India di Riyadh dan Konsulat Jenderal di Jeddah secara teratur berhubungan dengan pihak otoritas deportasi untuk perjalanan para deportasi, terutama para tahanan yang dibebaskan. Sayeed menghargai kerja sama yang diberikan oleh otoritas Saudi, terutama para pejabat pusat deportasi dan operator nasional Saudi, untuk memfasilitasi pengiriman kembali orang-orang India yang dideportasi.
Sementara itu, saat ini ada sekelompok warga negara India terdampar di Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah menyusul penangguhan penerbangan Saudia menuju Hyderabad. Penumpang dan agen perjalanan mengatakan kepada Saudi Gazette bahwa mereka diberi tahu tentang pembatalan penerbangan setelah menyelesaikan prosedur check in dan izin imigrasi pada Rabu pagi.
Ada 273 penumpang yang seharusnya terbang ke Hyderabad dalam penerbangan tersebut. Setelah pembatalan penerbangan, sebagian besar penumpang dengan visa masuk kembali diizinkan untuk kembali ke tempat tinggal mereka sementara 22 penumpang dengan visa kunjungan dan visa keluar terakhir tidak dapat meninggalkan bandara. Para penumpang kemudian diberitahu bahwa mereka akan diizinkan untuk melakukan perjalanan dengan penerbangan yang dijadwalkan ulang pada Kamis pagi.