Dokter Peringatkan Trump Punya Risiko Komplikasi Covid-19

Trump punya risiko dari sisi usia dan kelebihan berat badan.

AP/Evan Vucci
Dalam file foto 27 Juli 2020 ini, Presiden Donald Trump mengenakan masker saat dia berpartisipasi dalam tur Pusat Inovasi Bioproses di Fujifilm Diosynth Biotechnologies di Morrisville, Presiden NC Donald Trump dan ibu negara Melania Trump dinyatakan positif terkena virus corona, presiden tweeted Jumat pagi.
Rep: Fergi Nadira Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dokter memperingatkan bahwa Presiden Amerika serikat (AS) Donald Trump memiliki banyak faktor yang menempatkannya pada risiko komplikasi dari Covid-19. Termasuk usia dan kelebihan berat badan presiden.

Pria berusia 74 tahun, mengumumkan bahwa dia positif terinfeksi Covid-19 bersama dengan istrinya, Melania Trump. Pada Maret, sebuah studi yang diterbitkan di jurnal medis, The Lancet, menemukan sementara bahwa tingkat kematian keseluruhan orang dengan Covid-19 adalah 1,4 persen. Namun meningkat menjadi 8,6 persen pada orang berusia 70-an tahun. Studi tersebut didasarkan pada data dari China.

Barry Dixon, seorang dokter perawatan intensif di rumah sakit St Vincent di Melbourne, mengatakan risiko Trump akan meningkat jika ia punya pneumonia yang dikaitkan dengan tingkat kematian Covid-19 lebih tinggi. Hali tu juga bisa meningkat terutama pada pasien berusia di atas 65 tahun dan mereka yang memiliki penyakit atau kondisi kardiovaskular sehingga mempengaruhi pembuluh darah otak.

"Ia memiliki risiko kematian yang jauh lebih tinggi jika ia mengembangkan pneumonia yang parah," kata Dixon seperti dilansir laman the Guardian, Jumat (2/10).

Dia mengatakan, ada faktor risiko dan komorbiditas lain seperti apakah seseorang perokok berat, menderita diabetes, atau menderita penyakit jantung. "Faktor risiko utama Trump yang kami ketahui adalah usianya dan fakta bahwa dia kelebihan berat badan, dan itu akan menjadi faktor risiko tinggi," ujar Dixon.

Dixon mengatakan gejala ringan pada permulaan bukanlah indikator bahwa seseorang akan terhindar dari penyakit yang lebih parah.  "Kami cenderung melihat orang dengan gejala yang sangat ringan pada minggu pertama, itu tipikal, dan pada minggu kedua biasanya orang terserang pneumonia atau tidak," katanya.

Menurutnya, jika melihat seseorang yang baru dinyatakan positif, biasanya mereka terlihat baik-baik saja. Namun, dokter akan memberitahu pasien tersebut untuk mengisolasi di rumah dan datang ke rumah sakit jika mereka merasa sesak napas.

Baca Juga


Sebab, dalam minggu kedua virus itu, orang dapat berubah dari terlihat sangat baik menjadi sangat buruk bahkan hanya dalam waktu 24 hingga 48 jam. "Kemerosotannya cepat, dan itulah yang kami lihat pada (Perdana Menteri Inggris Boris Johnson," kata dia

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler