Pertamina Targetkan Konsumsi Premium Akan Merosot
Konsumsi Pertamax diprediksi dua kali lipat pada 2024.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) gencar melakukan penghapusan Premium dengan melakukan pengalihan konsumsi masyarakat. Perusahaan mentargetkan pada 2024 mendatang konsusmi Pertamax akan lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan konsumsi premium.
CEO Subholding Commercial and Trading Pertamina Mas'ud Khamid memastikan, Pertamina akan menyalurkan Premium sebagai BBM jenis penugasan sesuai dengan volume yang ditugaskan pemerintah. Namun, pada saat yang bersamaan, Pertamina juga bakal mendorong penggunaan BBM dengan RON yang lebih ramah lingkungan sesuai Permen KLHK No. 20 Tahun 2018.
"Kami berupaya tetap taat dengan regulasi, melalui pola-pola pemasaran agar penyaluran Premium tepat sasaran," ungkap Mas'ud dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI yang digelar Senin (5/10).
Ia mencatat, pada Januari 2019 lalu, total penyaluran BBM jenis gasoline mencapai 92 ribu kiloliter (KL) per hari. Terdiri dari 49.600 KL Pertalite, 31.600 KL Premium, 10.300 KL Pertamax ,dan 500 KL Pertamax Turbo.
Hingga September 2020, konsumsi Premium terpantau menurun. Pada September 2020, penyaluran total gasoline sebesar 85.000 KL per hari. Pertalite masih mendominasi dengan 50.600 KL, 23.100 KL Premium, 10.600 KL Pertamax dan 700 KL Pertamax Turbo.
Dengan asumsi tidak ada perubahan regulasi dan hanya mengandalkan program pemasaran dari Pertamina untuk mendorong penjualan BMM RON 92 ke atas, Mas'ud memproyeksikan, konsumsi Pertamax akan menanjak melebihi Premium pada 2024.
Pada 2024, penyaluran total bensin ditaksir mencapai 106.400 KL per hari. Konsumsi Pertalite tetap paling dominan dengan 61.200 KL per hari.
Namun, konsumsi Pertamax sudah mencapai 29.900 KL per hari, dua kali lipat lebih dibandingkan dengan konsumsi Premium yang sebesar 13.800 KL. Sedangkan konsumsi Pertamax Turbo diprediksi masih berkutat di angka 1.600 KL per hari.