Warga Padang Positif Covid-19 Bertambah 159 Orang
Total warga Padang terpapar Covid-19 menjadi 3.799 orang.
REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Dinas Kesehatan Kota Padang, Sumatra Barat mencatat terdapat penambahan 159 warga setempat yang terinfeksi Corona Virus Disease (Covid-19) pada Rabu, 7 Oktober 2020.
"Hingga hari ini total warga Padang terpapar Covid-19 menjadi 3.799 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang Ferimulyani Hamid di Padang, Rabu (7/10) malam.
Ia merinci penambahan 159 pasien baru tersebar di Kecamatan Padang Timur 18 kasus , Padang Utara 12 kasus, Koto Tangah 28 kasus, Kuranji 32 kasus, Lubuk Begalung 21 kasus, Lubuk Kilangan 8 kasus, Pauh 10 kasus, Padang Barat 9 kasus, Padang Selatan 5 kasus dan Nanggalo 16 kasus.
Dari 3.799 kasus positif, sampai hari ini sisa kasus konfirmasi 1.321 kasus, 521 kasus diantaranya bergejala dengan kondisi 181 kasus dirawat, 344 kasus isolasi dan 796 kasus tanpa gejala dengan perincian 34 dirawat dan 762 kasus isolasi.
Sementara hingga 7 Oktober terdapat tambahan 87 warga Padang yang dinyatakan sembuh sehingga total sembuh menjadi 2.397 orang dan total meninggal dunia 81 orang.
Sebelumnya sejak ditetapkan sebagai rumah sakit khusus menangani pasien Covid-19 sejak April 2020 Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rasidin Padang telah merawat 574 pasien corona.
"Dari 574 yang dirawat, 549 sudah dinyatakan sembuh, artinya angka kesembuhan cukup tinggi" kata Direktur RSUD Rasidin Padang Herlin Sridiani .
Menurut dia saat ini saat ini RS Rasidin mampu menampung perawatan 70 pasien Covid-19 dan bisa ditambah 20 lagi namun terkendala dengan ketersediaaan tenaga medis.
Sekarang kami fokus merawat pasien yang berasal dari Padang karena terjadi penambahan kasus yang signifikan .
Untuk total tenaga paramedis yang saat ini bertugas di RSUD Rasidin menangani pasien Covid-19 mencapai 300 orang terdiri atas dokter spesialis, dokter umum, tenaga labor, perawat dan petugas lainnya.
Terkait dengan alur masuk pasien yang dirawat berasal dari rujukan Puskesmas di Padang setelah pasien dinyatakan positif berdasarkan tes usap.
"Akan tetapi jika pasien akan tetap diperiksa dulu jika masih muda, tidak ada gejala makan akan disarankan karantina ke BPSDM Sumbar atau perumahan nelayan di Koto Tangah," kata dia.
Sehingga mereka yang dirawat adalah pasien berusia lanjut atau yang memang membutuhkan perawatan seperti ada penyakit penyerta.
Terkait dengan biaya rawatan ditanggung sepenuhnya oleh Kementerian Kesehatan dan hingga saat ini telah menelan biaya mencapai Rp 15 miliar.