Survei: Konsumen Lebih Pilih Produk Sehat dan Terjangkau
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Perusahaan layanan profesional EY mensurvei 1.018 konsumen dari Arab Saudi dan Uni Emirat Arab terkait prilaku konsumen di masa covid-19. Hasil survei menunjukkan pembeli saat ini mengubah perilaku mengutamakan produk sehat dan yang terjangkau.
Menurut survei, konsumen mengevaluasi aktivitas konsumsi mereka dan mengadopsi kebiasaan baru sehingga produsen perlu meninjau kembali strategi penjualan mereka. Keterlibatan penjualan digital ditambah produk yang baik akan mengamankan konsumen masa depan.
“Salah satu dari banyak hal yang telah dipelajari oleh organisasi dan individu dari pengalaman bersama tentang pandemi adalah seberapa banyak akal dan daya adaptasi mereka,” kata Ahmed Reda, Pemimpin Industri Konsumen EY’s MENA.
Menurut Ahmed Reda, 29 persen konsumen yang disurvei, prioritas terbesar adalah menjaga kesehatan.Mereka lebih suka merek dan produk yang mereka percayai aman dan menyukai belanja online dan pembayaran nirsentuh untuk mengatasi ketakutan penularan. Hanya 26 persen responden yang menyatakan nyaman pergi ke mal.
Segmen konsumen terbesar kedua dengan 25 persen mengutamakan keterjangkauan sebagai bagian dari pengambilan keputusan mereka. Mereka fokus untuk hidup sesuai kemampuan mereka, tidak terlalu peduli dengan merek yang mereka beli.
Dengan hanya 9 persen yang berencana untuk "kembali normal" versus 40 persen secara global, konsumen MENA menjaga pola pikir hemat.
“Ini akan berdampak penting pada pola konsumsi dan identitas konsumen selama beberapa tahun mendatang,” kata Rena.
"Perusahaan perlu memastikan bahwa produk mereka memenuhi ekspektasi untuk mempertahankan loyalitas merek."
“Seiring waktu, kami memperkirakan kekhawatiran seputar kesehatan dan rumah tangga akan berkurang seiring dengan pemulihan masyarakat, komunitas, dan ekonomi - tetapi hal itu tidak akan hilang sepenuhnya,” kata Ravi Kapoor, Pemimpin Konsultasi Industri Konsumen MENA di EY.
"Organisasi akan diminta untuk mempertimbangkan efisiensi terhadap kebutuhan untuk terus mengembangkan kemampuan yang akan mengarah pada pertumbuhan," tambahnya.