Hujan Pujian untuk James Rodriguez
James Rodriguez bahkan dianggap menjadi rekrutan terbaik musim panas 2020 ini.
REPUBLIKA.CO.ID, MERSEYSIDE -- Tampil impresif di awal-awal perjalannya bersama klub Liga Primer Inggris, Everton, James Rodriguez menuai banyak pujian dari para pengamat pun media olahraga sepak bola Eropa. Hanya butuh 30 hari bagi gelandang serang Kolombia itu membuktikan kemampuannya bersama the Toffess.
Rodriguez bahkan dianggap menjadi rekrutan terbaik musim panas 2020 ini. Begitu mengesankannya penampilan awal Rodriguez bersama Everton sehingga beberapa outlet media olahraga Inggris mengecap kedatangannya sebagai 'pencurian terhebat abad ini'.
"Dia telah menjadi ancaman yang signifikan di setiap pertandingan. Ini bisa menjadi pencurian terbaik abad ini oleh Everton jika performa ini berlanjut," tulis Sporting Life dikutip Marca, Kamis (8/10).
Sedikit yang bisa percaya bahwa pemain dengan kualitas Rodriguez tersedia untuk ditandatangani hanya dengan mahar 25 juta euro karena situasi yang ia hadapi di Estadio Santiago Bernabeu.
Ketika bersama Madrid, Rodriguez selalu dianggap kurang oleh pelatih Zinedine Zidane. Hal itu lantas membuat bintang asal Kolombia itu frustrasi dan harus sering menjadi pemanis di kursi cadangan Los Blancos.
Pada situasi sulit, Everton kemudian datang membawa Rodriguez secara cuma-cuma. Salah satu pemicu bergabungnya pemain 29 tahun itu ke Everton adalah Carlo Ancelotti yang pernah bekerja bareng di Real Madrid dan Bayern Muenchen.
Namun semuanya berbeda. Bermain untuk Everton dalam lima pertandingan terakhir kembali memperlihatkan naluri pun sentuhan magisn Rodriguez. Ia bahkan kerap menjadi man of the mach di setiap pertandingan the Tofees saat menghadapai Tottenham Hotspur, West Ham United, Crystal Palace, pun Brighton and Hove Albion.
"Hanya dalam satu bulan di Merseyside, James telah melampaui 12 bulan sebelumnya yang dia habiskan di Madrid," sambung pernyataan itu.
Pendukung Everton akan berharap bintang barunya dapat melanjutkan performa impresifnya saat tim bentrok melawan pasukan Juergen Klopp, Liverpool, sekaligus memperpanjang derita Liverpool setelah dipermalukan 2-7 Aston Villa.