Bantuan Makanan bagi Personil Brimob di Komplek MPR/DPR/DPD

Petugas kepolisian dan para demonstran justru harus bekerjasama menangkap provokator

istimewa
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS) dan Relawan 4 Pilar menyalurkan bantuan makanan untuk seribu lebih personil Brimob yang bertugas mengamankan komplek MPR/DPR/DPD RI. Walaupun para personil kepolisian tersebut menjalankan tugasnya tanpa pamrih, namun mereka juga bagian dari saudara sebangsa.
Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Gerakan Keadilan Bangun Solidaritas (GERAK BS) dan Relawan 4 Pilar menyalurkan bantuan makanan untuk seribu lebih personil Brimob yang bertugas mengamankan komplek MPR/DPR/DPD RI. Walaupun para personil kepolisian tersebut menjalankan tugasnya tanpa pamrih, namun mereka juga bagian dari saudara sebangsa. Bagian dari keluarga besar rakyat Indonesia yang patut diperhatikan, didukung dan diapresiasi keberadaannya.


"Mereka datang dari berbagai penjuru wilayah tanah air. Meninggalkan istri, anak, dan anggota keluarga lainnya. Jauh dari keluarga demi menjalankan tugas, dengan resiko dicaci maki hingga memasang badan mengamankan lingkungan parlemen dari para pengunjuk rasa terkait RUU Cipta Kerja agar tidak menjadi kerusuhan. Sedikit bantuan ini tak ada artinya dibandingkan dengan pengorbanan yang mereka berikan," ujar Bamsoet saat mendatangi ratusan tenda komando dan menyalurkan bantuan makanan kepada personel Brimob di komplek MPR/DPR/DPD RI, di Jakarta, Senin (12/10).

Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan, demonstrasi merupakan hak warga negara yang dijamin konstitusi. Namun demikian, dalam menjalankan haknya tersebut, setiap warga juga harus mengantisipasi masuknya penyusup yang memanfaatkan demonstrasi untuk kerusuhan. Jangan sampai niat baik memperjuangkan aspirasi justru hilang karena ulah segelintir perusuh.

"Banyaknya personil kepolisian yang berjaga di komplek Parlemen maupun di berbagai pos strategis lainnya, tak lain untuk memastikan agar demonstrasi tak berubah menjadi kerusuhan. Kita tentu tak menginginkan pengrusakan apalagi pembakaran berbagai fasilitas publik. Seperti yang terjadi pada demonstrasi sebelumnya, Halte Transjakarta terbaik di Bundaran HI dibakar bersama 46 halte Transjakarta lainnya. Kerugian uang rakyat ditaksir mencapai Rp 65 miliar. Kejadian ini tentu bertentangan dengan semangat juang demonstrasi," jelas Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini meminta personil kepolisian yang bertugas mengamankan demonstrasi, bisa tetap tenang menghadapi para demonstran. Tak jarang ditemui, para demonstran dan petugas kepolisian justru berbagi makanan, minuman, bahkan bersenda gurau bersama. 

"Petugas kepolisian dan para demonstran justru harus bekerjasama menangkap berbagai provokator kerusuhan yang notabene merusak semangat juang demonstrasi. Baik petugas kepolisian dan demonstran adalah saudara sebangsa, yang menjalankan perannya sesuai konstitusi. Sementara para provokator perusuh, mereka adalah pengkhianat konstitusi yang tak boleh dibiarkan berkeliaran membakar kebencian dan permusuhan," kata Bamsoet. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler