China Sebut Kemungkinan Virus Ditularkan Lewat Barang Beku
Kontak dengan kemasan makanan beku yang terkontaminasi dapat sebabkan infeksi.
REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Otoritas Pengendalian Penyakit China mengatakan, kontak dengan kemasan makanan beku yang terkontaminasi oleh virus corona mungkin dapat menyebabkan infeksi, Sabtu (17/10). Penemuan yang pertama di dunia ini menunjukkan kemungkinan virus ditularkan dari jarak jauh melalui barang beku.
Hasil dari penelitia Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China mendeteksi dan mengisolasi virus corona hidup pada kemasan luar dari makanan beku. Studi ini dilakukan dalam upaya untuk melacak virus dalam wabah yang dilaporkan pekan lalu di kota Qingdao.
Sebanyak dua pekerja dermaga di Qingdao yang awalnya didiagnosis sebagai infeksi tanpa gejala pada September membawa virus itu ke rumah sakit selama karantina karena disinfeksi dan perlindungan yang tidak memadai. Kondisi ini menyebabkan 12 infeksi lain terkait dengan rumah sakit tersebut.
Tapi, Ahli virologi dan profesor di Universitas Hong Kong, Jin Dong-Yan, menyatakan, pernyataan terbaru CDC Cina tidak menunjukkan bukti kuat atas kasus itu. Dia menjelaskan masih terdapat pertanyaan tentang dua pekerja di Qingdao tertular virus dari kemasan secara langsung, bukannya tertular virus dari tempat lain dan kemudian mencemari kemasan makanan yang mereka tangani.
CDC mengatakan tidak ada contoh yang ditemukan dari setiap konsumen yang tertular virus dengan melakukan kontak dengan makanan beku. Risiko terjadinya hal ini pun tetap sangat rendah.
Tapi, CDC menyarankan agar pekerja yang menangani, memproses, dan menjual produk beku harus menghindari kontak langsung kulit dengan produk yang mungkin dapat tercemar. Staf tidak boleh menyentuh mulut atau hidung sebelum melepas pakaian kerja yang mungkin terkontaminasi tanpa mencuci tangan dan harus melakukan tes secara teratur.
Sebelum temuan terbaru CDC, jejak genetik virus telah ditemukan dalam beberapa sampel yang diambil dari makanan beku atau kemasan makanan. Hanya saja, jumlah virusnya rendah dan tidak ada virus hidup yang diisolasi.
Jim menekankan, virus hidup yang dapat menginfeksi orang, sementara sampel yang mengandung virus mati juga dapat dites positif untuk jejak virus.