KJRI Sulit Memantau WNI yang Umroh Tahap Kedua
IHRAM.CO.ID,JAKARTA--Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Jeddah tak bisa memantau langsung di lapangan pelaksanaan umroh tahap kedua yang digelar Ahad (18/10). Pada tahap kedua pembukaan umroh ini Saudi membatasi jamaah umroh sebanyak 15 ribu orang yang masing-masing mendaftar lewat aplikasi e-umroh.
"Kita sudah susah pantau, karena langsung ke app (e-umroh). Kita tidak bisa mantau ke tempat-tempat umrohnya," kata konsul KJRI Jeddah Eko Hartono saat dihubungi, Ahad (18/10).
Eko mengaku, pegawai KJRI Jeddah tak bisa memantau siapa saja individu warga negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Saudi menjalankan ibadah umroh tahap kedua. Namun ia memperikan jumlahnya yang bisa ikut umroh pada tahap kedua ini lebih banyak, seiring pada pelaksanaan umroh tahap pertama tak ada jamaah terpapar Covid-19.
"Ada yang ikut (ekspatriat) tapi jumlahnya sudah semakin banyak," katanya.
Eko menyampaikan pelaksanaan umroh di musim pandemi ini berbeda dengan oprasional umroh sebelum pandemi. Di mana calon jamaah harus anteri sampai satu bulan untu mendaftar dan baru dua bulan berikutnya bisa umroh.
"Yang jelas, informasinya kalau sekarang ini waktu antrinya minimal sebulan. Daftar sakarang dapat Desember," katanya.