Pengmas UI Gelar Sosialisasi Covid-19 di Ponpes Ibnu Sina

Mereka juga mengadakan edukasi menumbuhkan jiwa wirausaha santri.

Dok UI
Mahasiswa Program Studi Kajian Wilayah Timur Tengah dan Isam (KTTI) UI menggelar Pengabdian Masyarakat (Pengmas) di Pondok Pesantren Ibnu Sina, Pamijahan, Bogor, Jawa Barat.
Red: Irwan Kelana

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Mahasiswa Program Studi Kajian Wilayah Timur Tengah dan Isam (KTTI) Peminatan Ekonomi Syariah Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI), menggelar Pengabdian Masyarakat (Pengmas) UI di Pondok Pesantren Ibnu Sina yang beralamat di Jalan  Raya Cikampak, Jalan  Raya Segog, Cibening, Kecamatan Pamijahan, Bogor, Jawa Barat.


Program pengmas tersebut, dilaksanakan oleh dua tim sekaligus. Tim satu yang terdiri dari Zul Hendra, Ajeng Qurrota dan Fachry Ganiardi, mengadakan webinar terkait “Edukasi Protokol Kesehatan Covid-19 di Lingkungan Pesantren”.

Sedangkan tim dua yang terdiri dari Suhail, Febryna Rizka, Ika Yulita dan Syarifah Rahmi, mengangkat tema “Edukasi Menumbuhkan Jiwa Kewirausahaan Santri di Tengah Pandemi Covid-19”. Acara ini berlangsung pada Kamis (8/10)  pukul 10.00-15.00 WIB melalui daring dan luring dengan mematuhi protokol kesehatan.

Santri Ponpes Ibnu Sina Bogor menyimak sosialisasi tentang protokol kesehatan Covid-19 di lingkungan pesantren yang disampaikan oleh Tim Pengmas UI 2020.  (Foto: Dok UI)

Beberapa daerah di Jawa Barat mulai menerapkan tatanan kenormalan baru (new normal), termasuk kegiatan ibadah dan pendidikan yang ada di pesantren dengan santri yang bermukim. Sejumlah protokol khusus terkait operasional pondok pesantren (ponpes) di masa pandemi virus korona (Covid-19) telah diterbitkan pemerintah Provinsi Jawa Barat, seperti aturan yang diterbitkan dalam Keputusan Gubernur (Kepgub) No 443/Kep.326-Hukham/2020 tentang Perubahan atas Kepgub Jabar No 443/Kep.321-Hukham/2020 tentang Protokol Kesehatan untuk Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Lingkungan Pondok Pesantren. Sosialisasi lebih lengkap dan detail terkait protokol kesehatan Adaptasi Kebiasaan Baru di Pesantren dalam menangani Covid-19 perlu digencarkan.

Selain itu, salah satu sektor yang paling terdampak pandemi dan juga sektor potensial untuk membangkitkan perekonomian negeri ini adalah UMKM atau wirausaha. Sekitar 97 persen lapangan kerja tersedia dari UMKM, namun hanya 3 dari 10 pengusaha di Indonesia termasuk kategori wirausaha. Pertumbuhan wirausaha dan UMKM menjadi penting ke depannya. Hal itu mengingat ancaman bonus demografi atau lebih banyaknya usia produktif dibanding ketersediaan lapangan pekerjaan, apalagi disaat pandemi seperti ini banyak yang kehilangan pekerjaan. Menumbuhkan jiwa wirausaha ditengah pandemi harus disosialisasikan ke seluruh masyarakat, termasuk di kalangan pesantren. Seiring dengan perkembangan zaman serta kemajuan ilmu pengetahuan dan tekhnologi, pondok pesantren juga terus berbenah diri dan meningkatkan kualitas pendidikannya, baik dalam materi/kurikulumnya, maupun metode pembelajarannya.

“Pondok pesantren Ibnu Sina Kabupaten Bogor sudah mulai melakukan Adaptasi Kebiasaan Baru di Pesantren,” kata Zul Hendra,  ketua pelaksana tim Pengmas UI 2020 dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Ia mengemukakan, untuk menambah literasi penanganan Covid-19 di Pesantren, atas latar belakang tersebut tim Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia mengadakan webinar dengan tema “Sosialisasi Pelaksanaan Protokol Pencegahan Covid-19”. Pemateri  adalah Ns. Arjuna MKep selaku ketua Himpunan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia dan Fasilitator PIK-R Ranggung.

Webinar kedua mengusung tema “Menumbuhkan Jiwa Entrepreneurship di Lingkungan Pesantren pada Masa Pandemi Covid-19” dengan pemateri Ahmad Fauqi yang merupakan founder Imtiyaz Property, Pengusaha Retail dan Bankir Syariah.

“Tim pengabdian masyarakat KTTI UI juga memberikan bantuan berupa fasilitas berupa satu unit westafel serta masker yang dibagikan kepada seluruh santri dan asatidz,” ujar Zul Hendra.

Santri Ponpes Ibnu Sina Bogor mengikuti edukasi menumbuhkan jiwa kewirausahaan santri di tengah pandemi Covid-19 yang disampaikan Tim Pengmas UI 2020.  (Foto: Dok UI)

Dr  Drs Nurwahidin MAg. selaku pembina pengabdian masyarakat KTTI UI dalam sambutannya mengatakan, “Dalam masa pandemi Covid-19 ini kita harus menjaga lima unsur, yaitu iman, ilmu, ikhtiar, ikhlas, dan imun.”

Kyai Muhammad Iqbal  Lc  selaku Pimpinan Pondok Pesantren Ibnu Sina, Kabupaten Bogor, mengucapkan terima  kasih banyak kepada mahasiswa UI yang sudah memberikan kontribusi lebih berupa kepedulian dan edukasi untuk para santri.

Zul Hendra berharap semoga Pengmas KTTI UI bermanfaat. “Semoga dengan diadakannya Pengmas KTTI UI bisa membantu meningkatkan literasi santri dalam memahami dan melakukan protokol pencegahan COVID-19 di pesantren serta menjadi pribadi yang kuat dan mandiri secara ekonomi,” ujar Zul Hendra.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler