Sejarah Hari Ini: Jerman Bantai Warga Sipil Yugoslavia

Ribuan warga sipil Yugoslavia termasuk anak-anak menjadi korban Jerman pada PD II

Wikipedia
Pasukan Jerman menginvasi Yugoslavia pada 1941.
Rep: Fergi Nadira Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, BELGRADE -- Pada 21 Oktober 1941, tentara Jerman membunuh ribuan warga sipil Yugoslavia, termasuk seluruh anak di sekolah. Peristiwa itu terjadi pada masa perang dunia II.

Baca Juga


Dilansir laman History, di Kragujevac, 2.300 pria dan anak laki-laki dibunuh. Di Kraljevo 7.000 lainnya dibunuh oleh pasukan Jerman, dan di wilayah Macva, 6.000 pria, perempuan, dan anak-anak dibunuh.

Dalam sejarahnya, Yugoslavia yang mempertahankan netralitas saat pecahnya Perang Dunia II, akhirnya menyerah pada penandatanganan perjanjian persahabatan dengan Jerman pada akhir 1940. Negara tersebut akhirnya bergabung dengan Pakta "Poros" Tripartit pada Maret 1941.

Massa Yugoslavia memprotes aliansi tersebut. Tak lama kemudian, para bupati yang telah mencoba untuk mengadakan konfederasi kelompok etnis dan wilayah yang rapuh sejak pembentukan Yugoslavia pada akhir Perang Dunia I, jatuh ke dalam kudeta.

Tentara Serbia menempatkan Pangeran Peter ke dalam kekuasaan. Pangeran menolak aliansi dengan Jerman. Sementara Jerman membalas dengan pengeboman Luftwaffe di Beograd, yang menewaskan sekitar 17 ribu orang.

Dengan runtuhnya perlawanan Yugoslavia, Raja Peter dipindahkan ke London, mendirikan pemerintahan di pengasingan. Hitler kemudian mulai memecah Yugoslavia menjadi negara boneka, yang sebagian besar terbagi menurut garis etnis.

Hitler berharap mendapatkan kesetiaan beberapa orang, seperti Kroasia dengan janji negara merdeka pascaperang. Banyak orang Kroasia bertempur bersama Jerman dalam pertempurannya melawan Uni Soviet. Hongaria, Bulgaria, dan Italia semuanya mengambil alih Yugoslavia, karena para penentang Serbia secara teratur dibantai.  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler