Ular Tangga Bahagia, Permainan Inspirasi Covid-19

Bermain merupakan hal yang sangat penting untuk perkembangan emosional

Dok Pribadi
Permainan Ular Tangga Bahagia membantu anak bermain di era Pandemi Covid-19.
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 telah membuat sistem tatanan kehidupan manusia berubah di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Banyak kebijakan pemerintah yang berubah untuk menurunkan angka kesakitan akibat virus ini. Salah satunya dari Menteri Pendidikan melalui Surat Edaran Mendikbud Nomor: 36962/MPK.A/HK/2020 tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).


Dampak dari pandemi berupa pembelajaran secara daring dirasakan oleh orang tua sebagai permasalahan pada anak mereka. Hasil survei tentang kondisi psikologis anak usia sekolah yang dirasakan orang tua selama pembelajaran daring di wilayah Kota Depok menunjukkan bahwa 36.4 persen anak mudah marah tanpa kendali, 34.1 persen anak mudah tersinggung, dan 26,8 persen anak merasa gelisah dan tertekan (Agustini, dkk, 2020: survei mandiri).

Dr. Nur Agustini, SKp., MSi sebagai Kepala Departemen Keperawatan Anak Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, menyikapi kondisi perubahan psikososial ini sebagai kondisi yang memerlukan penanganan segera agar anak terhindar dari permasalahan psikologis yang lebih berat. Beliau menyatakan bahwa anak pada dasarnya memerlukan interaksi dan bermain dengan teman sebaya.

Permainan Ular Tangga Bahagia membantu anak bermain di era Pandemi Covid-19. - (Dok Pribadi)

Bermain merupakan hal yang sangat penting untuk perkembangan emosional, proses belajar, eksplorasi terhadap ekspresi diri dalam kehidupan. Bermain bagi anak merupakan sarana hiburan, pembelajaran, dan pengembangan yang efektif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak secara holistik baik fisik, psikologis, sosial, maupun emosional. Bermain memungkinkan anak untuk terlibat, membayangkan, membangun, menantang, dan menjelajahi lingkungannya serta membantu anak untuk keluar dari permasalahan yang dihadapi (Kyle & Carman, 2017).

FIK UI sebagai salah satu universitas yang peduli pada kondisi masyarakat, melalukan kegiatan pengabdian masyarakat bersama mitra Forum Kota Layak Anak (FOKLA) Kota Depok melalui program berbasis IPTEK yaitu permainan “Ular Tangga Bahagia”. Permainan ini merupakan permainan ular tangga yang telah dimodifikasi dengan menggunakan berbagai ilustrasi informasi dan perilaku sesuai dengan perubahan yang diharapkan.

Tujuan pengabdian masyarakat ini agar terbentuk program yang memudahkan orangtua untuk menerapkan tindakan yang dapat meningkatkan pengetahuan dan kesehatan anak dengan menggunakan media permainan yang menarik sesuai tahapan perkembangan anak usia sekolah. Peserta pengabdian juga dibekali dengan bimbingan pendampingan, modul, serta booklet dan video tentang cara berrmain “Ular Tangga Bahagia” sebagai modal untuk menerapkan permainan di rumah dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di sekitarnya.

Program pengabdian masyarakat “Ular Tangga Bahagia” ini digagas oleh Dr. Nur Agustini, SKp., MSi bersama tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa ini, dilaksanakan di 11 kecamatan sebagai wilayah kerja FOKLA Kota Depok. Anggota FOKLA merupakan perwakilan kader dari setiap kecamatan Kota Depok membantu tim pengabdian mencari partisipan sesuai kriteria, yang melibatkan 110 anak dan orang tua.

Orang tua peserta pengabdian masyarakat menyatakan bahwa permainan “Ular Tangga Bahagia” lebih mempererat hubungan antaranggota keluarga dan stres anak berkurang (dari anak sering mengamuk menjadi lebih tenang dan banyak tertawa). Orang tua juga menyampaikan adanya perubahan perilaku setelah anak melakukan permainan, seperti ungkapan ibu A: “anak saya main hape, nonton TV berkurang dan mau mengikuti instruksi yang berasal dari kartu ular tangga”.  Ungkapan lainnya disampaikan oleh ibu Y:  “adiknya ikut main juga, saking seru dan berminatnya main ini, anak-anak jadi kreatif”. 

Permainan ini dapat juga menimbulkan kebosanan jika dilakukan setiap hari, sebagaimana diungkapkan oleh ibu H yang menyatakan bahwa pada awalnya anak anak senang, tetapi setelah hari kelima merekan bosan bermain”.  Namun demikian sebagian besar orangtua menyarankan agar permainan “Ular Tangga Bahagia” direkomendasikan kepada keluarga lainnya karena adanya efek positif yang dirasakan dari permainan tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler