Libur Panjang, Satgas Ingatkan Disiplin Protokol Kesehatan
Dispilin protokol kesehatan demi cegah penularan Covid-19 di masa libur panjang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19 di masa libur panjang di pekan akhir Oktober 2020.
"Selama vaksin masih dalam proses dan obat belum ditemukan maka vaksin dan obat terbaik adalah patuh kepada kesehatan yakni memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan sering mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, jadi ini yang harus kita ingat dan lakukan," katanya dalam gelar wicara virtual yang diadakan Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19 di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Selasa.
Pprotokol kesehatan, kata dia, harus senantiasa dilakukan setiap saat dan di mana pun berada untuk mencegah peningkatan kasus Covid-19 setelah masyarakat bepergian di masa libur panjang tersebut.
Doni mengatakan ketika ada imbauan untuk tidak mudik saat Idul Fitri pada 2020, terjadi penurunan jumlah orang yang mudik dibanding dengna tahun-tahun sebelumnya.
Meskipun ada peningkatan kasus, kata dia, tetapi jumlahnya tidak terlalu signifikan.
Namun, setelah ada libur panjang pada Agustus 2020, pada 1 September 2020 terjadi peningkatan kasus di hampir semua kota besar di Indonesia bahkan di Jakarta saja mengalami peningkatan yang luar biasa.
Doni berharap, tidak terjadi peningkatan kasus Covid-19 yang signifikan setelah libur panjang pada akhir Oktober 2020.
Untuk itu, diperlukan kesadaran dan kedisiplinan masyarakat untuk tetap melakukan protokol kesehatan kapan pun dan di mana pun.
"Dengan liburan panjang ini juga cuaca kurang begitu menguntungkan, oleh karenanya kita juga harus mengantisipasi jangan sampai selama kita liburan terjadi cuaca ekstrem dan juga menimbulkan masalah keamanan dan keselamatan bagi kita dalam liburan," ujarnya.
Berdasarkan pengalaman pada Agustus yang lalu, di mana terjadi kenaikan angka kasus, satgas mengajak masyarakat, terutama mereka yang sudah mempunyai rencana bepergian, agar tetap memperhatikan penerapan protokol kesehatan
Selain masyarakat harus mematuhi protokol di libur panjang saat bepergian, dunia usaha terutama di bidang pariwisata dan perhotelan serta tempat-tempat wisata restoran, dapat mengatur kehadiran masyarakat agar tidak boleh lebih dari 50 persen.
"Keberhasilan dalam beberapa minggu terakhir ini harus kita jaga momentum tersebut dan kita tidak boleh lengah tidak boleh kendor, semuanya harus saling mengingatkan karena Covid-19 bukan ditularkan oleh hewan tetapi oleh manusia, dan manusia menulari kita adalah orang yang terdekat di sekitar kita," ujarnya.