67 Ribu Orang Kembali ke Jakarta Via Bandara Soekarno-Hatta

Pergerakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta diperkirakan mencapai 700 penerbangan.

Antara/Dhemas Reviyanto
Puncak arus balik libur panjang akhir Oktober 2020 di Bandara Soekarno-Hatta terjadi kemarin (1/11). Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan dengan data yang diterima dari maskapai, jumlah penumpang pada puncak arus balik di Bandara Soekarno-Hatta sekitar 67 ribu orang.
Rep: Rahayu Subekti Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puncak arus balik libur panjang akhir Oktober 2020 di Bandara Soekarno-Hatta terjadi kemarin (1/11). Direktur Utama PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) Muhammad Awaluddin mengatakan dengan data yang diterima dari maskapai, jumlah penumpang pada puncak arus balik di Bandara Soekarno-Hatta sekitar 67 ribu orang.

Baca Juga


“Angka ini merupakan jumlah penumpang tertinggi di tengah pandemi ini. Sementara itu, pergerakan pesawat kami perkirakan mencapai 700 penerbangan,” kata Awaluddin dalam pernyataan tertulisnya, Ahad (1/11) malam.

Awaluddin mengharapkan tren peningkatan penumpang tersebut dapat terjaga. Dia memastikan AP II dan seluruh stakeholders dapat dengan konsisten menerapkan protokol kesehatan melalui konsep Biosafety dan Biosecurity Management.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengapresiasi langkah yang dilakukan AP II, Airnav Indonesia, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan instansi terkait lainnya untuk menjaga keselamatan penerbangan. Begitu juga dengan penerapan protokol kesehatan di Bandara Soekarno-Hatta.

“Saya meminta teman-teman di Bandara agar memastikan penumpang masuk dan keluar bandara terlayani dengan baik," tutur Budi saat meninjau Bandara Soekarno-Hatta, Ahad (1/11).

Menhub menjelaskan, Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan rekomendasi agar masyarakat tidak menggunakan masker scuba dan menggantinya dengan masker kain. Hal tersebut harus diperhatikan agar semua selamat dari paparan virus Covid-19.

“Kalau kita memakai masker scuba virusnya masih bisa terhirup. Meskipun satu hal kecil, tetap harus diperhatikan,” ujar Budi.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler