Anggota Parlemen Malaysia Kubu Mahathir akan Tinjau RAPBN

Anggota parlemen Mahathir akan meninjau RAPBN sebelum mendukung pemerintah

Ist
Mantan PM Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad
Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Empat orang anggota parlemen Malaysia kubu Mahathir Mohammad atau parlemen setuju untuk meninjau RAPBN 2021 terlebih dahulu sebelum disahkan.

Baca Juga


Pernyataan tersebut disampaikan oleh anggota parlemen Langkawi Tun Dr Mahathir Mohammad, anggota parlemen Jerlun Dato' Seri Mukhriz Mahathir, anggota parlemen Kubang Pasu Dato' Wira Amiruddin Hamzah dan anggota parlemen Sri Gading Datuk Shahruddin Salleh di Kuala Lumpur, Senin (2/11).

"Kami anggota-anggota parlemen bebas (Pejuang) bulat suara setuju supaya isi Belanjawan (RAPBN) 2021 diteliti terlebih dahulu sebelum keputusan untuk memberi dukungan dibuat," katanya.

Para pengurus Partai Pejuang yang masih menunggu pengesahan pemerintah ini mengatakan memberi persetujuan tanpa terlebih dahulu meneliti isi RAPBN 2021 adalah tidak bertanggungjawab.

"Kami ingin memastikan belanjawan ini dapat memberi kesejahteraan kepada rakyat dan menghidupkan kembali ekonomi negara," katanya.

Pihaknya juga mempunyai pandangan dan ide bagaimana bisa membantu mengatasi bagian-bagian tertentu masalah ekonomi negara yang bukan bertujuan politik tetapi hanya untuk menunaikan janji kepada rakyat.

"Pemerintah dan menteri-menteri hingga kini tidak berfungsi seperti yang diperlukan oleh rakyat. Tumpuan hanya kepada kedudukan politik masing-masing," katanya.

Mereka berpendapat semua keputusan di parlemen atau semua langkah di parlemen perlu memihak kesejahteraan rakyat secara keseluruhannya. RAPN 2021 akan mulai dibahas pada 6 November 2021.

Sementara itu, ada dua anggota parlemen eks Partai Pribumi Bersatu Malaysia (PPBM) yang tidak memberikan pernyataan yakni mantan Menteri Pendidikan Dr Mazlee Malik dan mantan Menteri Pemuda dan Olah Raga Syed Saddiq. Syed Saddiq saat ini memelopori pendirian Partai Muda.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler